Peristiwa

Bantuan Hibah ke Masjid di Desa Nyawangan Tulungagung Disinyalir Ada Pemotongan

Teks foto : Masjid di Desa Nyawangan Tulungagung

TULUNGAGUNG, DORRONLINENEWS.COM – Ada dugaan bahwa bantuan hibah yang ditujukan untuk Masjid Al-Ikhlas di Dusun Krajan, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur telah mengalami pemotongan.

Bantuan hibah tersebut diberikan kepada Masjid, Musholla, Ponpes, dan tempat peribadatan lainnya, serta badan/lembaga/organisasi lainnya, merupakan bagian dari alokasi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tulungagung tahun 2023.

Kepada Media ini,salah satu tokoh masyarakat Dusun Krajan, Desa Nyawangan, yang memilih merahasiakan identitasnya mengungkapkan bahwasanya takmir Masjid Al-Ikhlas telah menerima bantuan sebesar 50 juta rupiah untuk digunakan mempercantik masjid tersebut.

“Kami terima bantuan itu 3 bulan lalu dalam bentuk uang tunai dengan mengambil di Bank Jatim,” imbuhnya.

Dia menambahkan sebenarnya proposal yang pihaknya ajukan untuk mendapatkan bantuan hibah ini sudah dari tahun lalu. Bahkan, kata dia, saat kondisi masjid baru pondasi untuk proposal sudah diajukan.

“Alhamdulillah akhirnya cair juga bantuan kami terima sebesar 50 juta rupiah. Bantuan hibah ini merupakan program dari Pokir (Pokok-pokok pikiran) dari anggota dewan Pak Gandi Wardoyo,” tambahnya.

“Yang sering koordinasi dengan Pak Gandi itu setahu saya Sekretaris Masjid Al-Ikhlas yaitu Pak Kus,” sambungnya.

Menurut dia, dugaan adanya pemotongan dari bantuan hibah ini berawal saat uang 50 juta rupiah yang sudah diambil itu lalu dibawa Sekretaris (Pak Kus).

Namun begitu, jelas dia, setelah kira-kira 2-3 minggu kemudian uang itu diberikan kepada Bendahara Masjid Al-Ikhlas berkurang sisa 40 juta rupiah.

Laporan Sekretaris saat itu uang 10 juta diambil dengan keterangan uang 7,5 juta rupiah dikasihkan kepada yang membawa proposal. Sedangkan 2,5 juta rupiah sudah dibelanjakan material untuk keperluan mempercantik masjid.

“Sisa uang 40 juta rupiah dibawa Bendahara Masjid Al-Ikhlas, kemudian diambil lagi 10 juta untuk membeli lagi material keperluan masjid, saat ini sisa 30 juta rupiah setahu saya masih dibawa Bendahara,” imbuhnya.

“Saat ditanya uang 7,5 juta rupiah itu diberikan kepada siapa itu yang tahu Pak Kus (Sekretaris),” katanya menambahkan.

“Waktu itu juga saya dengar dihadapan jemaah Masjid Al-Ikhlas memang ada bantuan sebesar 50 juta rupiah dipotong 15 persen (7,5 juta rupiah),” tandasnya.

Terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Gandi Wardoyo merupakan politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) angkat bicara.

Menanggapi hal itu, sambung dia, ia membantah tidak ada pemotongan sama sekali untuk bantuan hibah diberikan ke Masjid Al-Ikhlas Dusun Krajan, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang.

“Opo ono (Apa ada) masalah masjid krajan. Tidak ada, Saya belum pernah minta, program saya hibah, trus tidak minta fee, mas,” kata Gandi melalui keterangan tertulis kepada Mattanews.co, Rabu (1/11/2023).

“Yang saya minta hasil kerjaan bagus, dan selalu saya kroscek hasil fisiknya di manapun desa yang saya beri hibah. Tidak mas… saya mending kerja konsultan daripada motong bantuan yg saya berikan,” sambungnya.

“Dari kesra pun utuh tidak dipotong, apa ada yang mengadu,” katanya menambahkan.(win)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close