Peristiwa

Cuaca Ekstrem & Hujan Es di Lamongan, Mengakibatkan Pohon Tumbang – Puluhan Bangunan Rusak

LAMONGAN, DORRONLINENEWS.COM – Fenomena alam, Hujan deras disertai angin kencang yang bercampur butiran es melanda lima wilayah Kecamatan di Lamongan. Di antaranya adalah Kecamatan Babat, Sugio, Kedungpring, Kembangbahu, dan Mantup.

Dari laporan yang dihimpun BPBD Lamongan menyebutkan, sejumlah pohon tumbang dan puluhan rumah dilaporkan juga rusak diterjang angin kencang. “Tim sudah menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan assessment,” kata Kalaksa BPBD Lamongan Joko Raharto, Sabtu (9/11/2024).

Di Kecamatan Sugio, hujan disertai angin kencang merusak rumah milik Yuliana yang ada di Desa Kedungdadi yang mengalami rusak sedang. Selain itu, hujan angin di Kecamatan Sugio ini juga merusak warung milik Mukmin yang ada di Desa Sekarbagus.

Hujan angin juga sempat menutup akses jalan yang ada di jalan raya Sugio karena pohon tumbang dan juga sempat dialihkan.

“Di Kecamatan Sugio juga sempat terjadi pemadaman listrik dan saat ini sedang berupaya untuk mengevaluasi pohon tumbang yang menutup jalan bersama pihak terkait dan warga masyarakat,” ujar Joko.

Sementara di Kecamatan Kedungpring, rumah milik Sikun yang beralamat di Dusun Banan, Desa Gunungrejo mengalami rusak ringan di bagian atapnya yang berbahan asbes.

Tak hanya itu hujan disertai angin kencang juga merusak atap teras Masjid Baiturrahman yang ada di Dusun Banan, Desa Gunungrejo.

“Selain merusak atas rumah dan masjid, arus lalu lintas jalan raya Desa Nglebur tersendat karena tertutup pohon tumbang dan saat ini petugas dari BPBD Lamongan juga tengah ada di lokasi untuk mengevaluasi,” terang Joko.

Sedangkan di Kecamatan Babat, arus lalu lintas yang ada di ruas jalan poros nasional Lamongan-Babat juga sempat terganggu karena ada pohon tumbang yang menutup seluruh badan jalan, tepatnya di jalan raya Gembong.

“Petugas juga sudah ada di lokasi untuk mengevaluasi pohon tumbang yang menutup jalan poros nasional, hingga arus lalulintas tersendat,” jelasnya.

Di Kecamatan Kembangbahu menjadi salah satu kawasan yang terbanyak imbas hujan disertai angin kencang ini. Data dari BPBD Lamongan mengungkapkan, ada puluhan rumah yang rusak ringan hingga sedang di Desa Puter, Desa Moronyamplung dan Desa Pelang di Kecamatan Kembangbahu. Selain rumah, hujan angin yang menyerang 3 desa di Kecamatan Kembangbahu ini juga merusak atap toko, masjid dan gedung SD.

“Kondisi saat ini, pohon tumbang sudah dievakuasi, arus Lalu lintas kembali normal. Sedangkan rumah dan tempat usaha belum diperbaiki,” ungkap Joko.

BPBD Lamongan kini tengah berkoordinasi dengan semua unsur jajaran terkait untuk menentukan langkah selanjutnya. Joko juga mengingatkan dan mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati saat pergantian musim seperti saat ini dengan selalu memantau perkembangan cuaca.

“Total kerusakan di Kecamatan Sugio empat rumah, di Kecamatan Kedungpring tiga bangunan dan di Kecamatan Kembangbahu 36 bangunan rumah, toko dan fasum,” pungkasnya.

Sementara di wilayah Lamongan bagian timur, Bencana cuaca ekstrem terjadi kemarin, akibat hujan deras disertai angin kencang dan merusak sejumlah bangunan. Tidak hanya itu, rupanya di kecamatan Mantup, hujan es sempat terjadi. Akibat dari hujan es ini, menyebabkan kerusakan pada tanaman dan properti warga. Fenomena hujan es yang terjadi di Kecamatan Mantup, Lamongan tersebut dibenarkan Camat Mantup, Suwanto.

“Iya, ada hujan disertai angin kencang, ada juga beberapa yang hujan es,” kata Suwanto Sastrodiharjo, Minggu (10/11/2024).

Wanto menyebut, sejumlah desa di Kecamatan Mantup juga terjadi fenomena hujan es. Semua itu berdasarkan laporan dari desa yang masuk ke kantor Kecamatan Mantup. Namun, dari laporan itu, fenomena hujan es ini tidak sampai menimbulkan kerusakan.

“Laporan yang kami terima hujan es memang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Mantup, utamanya yang di sebelah timur seperti di Desa Pelabuhanrejo, tapi tidak ada kerusakan yang berarti,” ujarnya.

“Hujan es yang terjadi di sejumlah kawasan di Kecamatan Mantup, diperkirakan sebesar jempol tangan dan terdengar di atap rumah warga. Ada beberapa warga, “tambah Wanto, yang berusaha mengabadikan fenomena hujan es ini melalui handphone mereka.

Hingga kini belum terdata berapa kerusakan yang terjadi karena belum semua data masuk. Hanya saja, pihaknya melihat sendiri hujan disertai angin kencang yang terjadi di Kecamatan Mantup membuat sejumlah atap asbes berterbangan. “Kalau atap asbes dan seng sejumlah pabrik tadi saya lihat memang ada yang berterbangan, tapi kalau kerusakan rumah hingga rumah roboh saya belum dapat laporan,” jelasnya. Kejadian ini menunjukkan dampak buruk dari fenomena cuaca yang tidak terduga, yang mengancam keselamatan warga masyarakat.(tyo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close