Mantapkan Kemahiran Prajurit Matra Laut, 903 Siswa Dikmaba TNI AL Lattek Berlayar
Teks foto : Siswa Dikmaba TNI AL Lattek Berlayar
SURABAYA, DORRONLINENEWS.COM – Dalam rangka memantapkan kemahiran prajurit Matra Laut, sebanyak 903 Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI Angkatan Laut (TNI AL) Angkatan XLII/2 TA. 2022 mengikuti Latihan dan Praktek (Lattek) Berlayar dengan KRI dr. Soeharso (SHS) – 990 selama tiga hari sejak 22 sampai dengan 25 Februari 2023 kemarin.
Siswa Dikmaba TNI AL yang terdiri dari 829 siswa pria dan 74 siswa wanita ini, selama mengikuti pelayaran menerima materi dari anggota KRI antara lain berupa data teknis kapal, bagan organisasi kapal, tugas-tugas Bintara Navigasi, peralatan Navigasi, tata cara penggunaan peluit di kapal, pengenalan peta laut dan plotting serta cara menentukan halu kapal dan arah mata angin.
Dalam pelaksanaan Lattek Layar yang dipimpin oleh Danseba Puslatdiksarmil Mayor Marinir Johan Haryanto ini melibatkan Unsur KRI Kormada II yaitu KRI SHS – 990 yang dikomandani Letkol Laut (P) Mahfud Effendi. KRI SHS merupakan jenis kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang berada dibawah Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II. TNI AL sendiri memiliki kapal jenis BRS lainnya yakni KRI Semarang – 594, KRI KRI dr. Wahidin Sudirohusodo – 991 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat – 992.
Komandan Puslatdiksarmil Kolonel Laut (P) Irwan S.P. Siagian menyampaikan bahwa Lattek layar ini merupakan program pendidikan Dasar Golongan (Sargol) yang sangat penting bagi siswa Dikmaba TNI AL yang bertujuan untuk mengenalkan para siswa tentang kehidupan, tugas-tugas dan tanggung jawab di KRI secara umum.
Lebih jauh dikatakan bahwa kegiatan Lattek layar ini juga sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori dikelas seperti dasar kebaharian, melatih peran – peran di KRI, Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD) khas TNI AL, praktek penyelamatan kapal, pengenalan persenjataan kapal dan masih banyak materi lainnya.
Selain itu disaat kapal lego jangkar, para siswa juga dikenalkan pengetahuan jaga darat dan perawatan KRI. Kegiatan lattek ini bersifat pengenalan secara umum karena pada tahap Sargol ini seluruh siswa belum memiliki kecabangan. (Pen Kodiklatal).