Pendidikan

Kepala SD Mugeb M. Nor Qomari mendatangkan Guest Teacher Ari A. Istini dari DIY Playdough

Teks foto : Kepala SD Mugeb M. Nor Qomari dan Ari A. Istini serta calon siswa Mugeb Gresik

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Banyak mainan anak-anak yang bisa dibuat dengan bahan-bahan dapur. Salah satunya, mainan plastisin yakni lilin mainan warna-warni yang bisa diubah menjadi berbagai bentuk.

Hal ini disampaikan Guest Teacher Ari A. Istini dari DIY Playdough kepada 160 calon siswa baru SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb) Gresik tahun pelajaran 2021-2022.

Istini menjelaskan anak-anak dapat belajar membuat plastisin sendiri, dengan bahan-bahan yang ramah dan mudah ditemui di dapur. Bahan-bahan tersebut yakni tepung terigu, air secukupnya, minyak goreng secukupnya, Pewarna makanan, Mangkok, gelas, sendok dan garam.

“Dengan garam, plastisin akan bisa bertahan lebih lama. Selain itu, penyimpanan yang tepat akan membuat plastisin bertahan jauh lebih lama. Umumnya disimpan di wadah kedap udara/tertutup agar tidak terkena udara dan sinar matahari yang membuat plastisin jadi kering. Namun, jika kering, plastisin bisa diberi sedikit air kembali agar bisa kembali dimainkan,” terangnya, Sabtu (27/3/2021).

Adapun cara membuatnya, setiap 10 sendok air, diberi 1 sendok garam, diaduk hingga homogen, lalu dituangkan pewarna. Campuran ini kemudian dituangkan ke mangkok yang sudah berisi 5 sendok terigu.

Selanjutnya, adonan diaduk, tidak lupa diberi sedikit minyak goreng. Adonan kembali diaduk/diremas/diulet hingga kalis, artinya adonan menyatu dan tidak menempel di tangan, itu tandanya playdough/plastisin sudah jadi dan siap dimainkan untuk dibentuk menjadi berbagai macam.

“Dengan plastisin anak-anak juga bisa belajar calistung,” ujar Istini.

Ada siswa bernama Gwen Syareefa Hermawan Putri yang bisa membuat es krim. Raden Muhammad Al Fatih membuat dinosaurus, ada juga yang membuat donat, cookies, dan lain lain.

Sementara Kepala SD Mugeb M. Nor Qomari mengatakan, acara Guest Teacher ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian acara Happy Learning Class. Diharapkan mampu menumbuhkan potensi dan kreatifitas siswa.

“Proses mengulet adonan agar menjadi kalis ini melatih kemampuan motorik anak-anak,” tutur Kepala Sekolah Ramah Anak (SRA) ini.

Di akhir sesi, anak-anak diajak membuat huruf inisial nama depannya. Semua bersemangat. (Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close