Mentaati aturan physical Distancing, seiring upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19. Untuk pertama kalinya Bupati Gresik Dr.Sambari Halim Radianto menyampaikan laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Akhir Tahun Anggaran 2019 melalui Video Convrence.
“Saudara Mitra Kerja Saya Bapak Haji Mohammad Qosim, Wakil Bupati Gresik. Saudara Ketua, Para Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Gresik. Anggota Forpimda Kabupaten Gresik. Saudara Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik dam seluruh jajaran Pejabat di Lingkungan Pemkab Gresik. Saudara Wartawan, LSM para undangan dan hadirin yang berbahagia” kata Bupati Sambari mengawali sambutannya saat itu.
Saat itu, Selasa (31/3/2020) Bupati Sambari berada di Ruang Kerjanya didampingi oleh Kepala Bapeda Kabupaten Gresik, Hermanto Sianturi serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Reza Pahlevi. Dihadapannya tampak layer monitor berukuran besar serta beberapa peralatan IT lainnya.
Selain itu, Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim beserta para Kepala OPD yang lain diruangan kerjanya masing-masing juga melakukan hal yang sama.
Sedangkan yang hadir di Kantor DPRD Gresik, seperti yang tampak dilayar monitor adalah Ketua DPRD Gresik H. Fandi Ahmad Yani yang didampingi oleh beberapa Ketua Fraksi DPRD Gresik. Sementara anggota DPRD yang lain juga memanfaatkan layar monitor dan jaringan IT untuk rapat Paripurna via Video convrence kali ini.
Usai menyampaikan salam, Bupati meminta kepada semuanya untuk memohon kepada Allah SWT agar COVID-19 segera berakhir.
“Doakan agar saudara-saudara kita yang saat ini mengalami masalah CONID-19, mudah-mudahan mereka cepat sembuh dan kembali kepada keluarganya” harap Bupati serius.
Selanjutnya Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kontribusnya yang telah menghadirkan pembangunan Gresik yang inklusif sesuai prioritas Pembangunan.
“Pembangunan insfrastruktur dan investasi yang berkelanjutan di Gresik memang lebih baik, tapi pembangunan harus tetap berlanjut dalam bingkai Gresik yang agamis, adil, sejahtera dan berkehidupan yang berkualitas” tandasnya.
Bupati merinci jumlah penduduk Gresik sampai akhir 2019 sebanyak 1.298.184 atau sebanyak 389.072 keluarga, komposisi usia produktif 71,81% dengan rasio ketergantungan 2,4 berbanding 1.
“Performa perekonomian Gresik selalu diatas rata-rata Nasional dan Provinsi dengan laju inflasi yang terkendali dibawah ambang batas 10%. Peningkatan perekonomian ini mendorong kesejahteraan masyarakat Gresik dengan meningkatnya pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai 100,54 juta/tahun” jelasnya.
Dalam pengelolaan APBD tahun 2019, target Pendapatan Daerah sebesar Rp. 3.011.393.008.903,70 terealisasi Rp. 3.110.031.675.007,09 atau meningkat 103,28%. Belanja Daerah dalam APBD 2019 dialokasikan Rp. 3.334.890.270.269,42 terealisasi Rp. 2.924.778.698.516,65 atau 87,70%.
Dari Anggaran Pembiayaan Daerah ada sisa lebih Pembiayaan anggaran (SILPA) sebesar Rp. 361.997.261.365,72.
Bupati juga menyebut beberapa capaian yaitu mempertahankan Gresik sebagai Kabupaten Peduli HAM, meningkatkan nilai SAKIP 88,96 atau A. Pertumbuhan ekonomi diatas Rata-rata nasional, peningkatan kualitas lingkungan hidup. Menurunkan angka kemiskinan dari tahun sebelumnya yang 11,89% saat ini menjadi 11,35%.
“Indeks Pembangunan Manusia juga meningkat dari 75,28 menjadi 76,10. Termutakhir Indeks Pembangunan Gender saat ini sebesar 89,72” tandas Sambari. (Lono)