Politik

Istri Calon Presiden Nomor Urut Tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menyapa pengusaha tahu dan masyarakat Gresik

Teks foto : Siti Atikoh Supriyanti saat mengiris tahu Gresik

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Bertempat di Desa Gadingwatu Kecamatan Menganti Istri Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menyapa pengusaha tahu dan masyarakat Gresik. Rabu (20/12/2023) pagi.

Siti Atikoh Supriyanti, istri Ganjar Pranowo, bersilaturahmi dengan warga di Desa Gadingwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu (20/12/2023).

Dalam kunjungan Atikoh tersebut merupakan rangkaian Safari Politiknya di Jawa Timur. Jajaran Pengurus DPC PDI Perjuangan Gresik, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, hingga Fraksi PDI Perjuangan dapil setempat turut mendampinginya.

Kedatangan istri Capres nomor 03 tersebut untuk melakukan dialog dengan pengrajin tahu di UD Makmur.

Kedatangan Siti Atikoh disambut oleh ratusan ibu-ibu yang sudah sejak pagi menunggu di lokasi tersebut. Tak ayal, kaum hawa itu berebut meminta foto bersama. Sambil menyapa warga, Istri Ganjar Pranowo itu mendatangi pengrajin tahu.

Melihat secara langsung proses produksi tahu mulai awal hingga siap didistribusikan ke pasar. Bahkan, Siti Atikoh sempat menggantikan peran pengrajin menyaring kedelai yang sedang proses dimasak.

Siti Atikoh mengatakan, permasalahan utama pengrajin tahu adalah ketersediaan bahan baku. Karena kedelai yang digunakan mayoritas bergantung pada impor.

“Kalau ketergantungan impor masih tinggi, dan kran impor di tutup akhirnya mempengaruhi ketersediaan bahan baku. Kondisi ini membuat ketahanan pangan kita masih rentan,” kata Atiko.

Menurutnya, tanah Indonesia sangat subur dan kekayaan alamnya sangat luar biasa. Dulu, di beberapa wilayah masih produksi kedelai seperti Sumbawa dan Bima. Saat ini sudah beralih ke jagung.

Ke depan, kedelai lokal harus bisa berdaulat. Bisa produksi sendiri. Sehingga, selain bisa menekan biaya produksi, pengrajin tahu di Indonesia tidak lagi bergantung pada impor.

Atikoh menjelaskan, secara teori kedelai akan lebih subur jika ditanam di negara yang mempunyai empat musim. Sedangkan di wilayah tropis terdapat beberapa kendala seperti kadar air, curah hujan dan cuaca yang panas.

“Tapi, ilmu pengetahuan itu kan terus berkembang. Makanya perlu riset dan penelitian. Harapannya, hasil penelitian itu akan menemukan bibit yang unggul sesuai dengan kondisi alam kita,” harapnya.

Secara kualitas dan rasa, bibit lokal lebih enak. Hanya saja, kadar airnya lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi masa ketahanan produk tahu. Nah, dengan demikian pentingnya inovasi dan penelitian agar kedelai lokal bisa bersaing dengan produk impor.

“Kalau soal pemasaran sudah sangat bagus, sesuai dengan keseharian orang Jawa biasanya di dapur kurang lengkap kalau belum ada tahu dan tempe,” imbuhnya.

Pihaknya menyebut, sejauh ini sudah mendatangi beberapa wilayah di Jawa Timur. Banyak aspirasi yang diterima dari masyarakat. Termasuk pengrajin di Gresik. Nantinya, persoalan tersebut akan disampaikan langsung kepada Capres Ganjar Pranowo yang tak lain suaminya.

“Yang paling urgent terlebih dulu saya sampaikan kepada pak Ganjar. Sedangkan lainnya, kami rangkum semua selanjutkan saya serahkan juga supaya tahu kondisi masyarakat di tiap wilayah,” tambahnya.

Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Gresik Mujid Riduan mengaku senang karena aspirasi pengrajin tahu di Kota Pudak tersampaikan langsung kepada Siti Atikoh, calon Ibu Negara.

“Harapannya kedepan, Pak Ganjar – Mahfud menang di Pilpres 2024 sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Sehingga, persoalan yang sudah ada bisa langsung ditindaklanjuti,” katanya.

Bahkan, kedatangan Siti Atikoh juga dinilai sangat berpengaruh besar pada kemenangan PDI Perjuangan di Kabupaten Gresik. Utamanya, Pemilu Capres dan Pileg.

“Target kami kemenangan Ganjar – Mahfud sesuai hasil rapat DPC dengan DPD kemarin, target kita 60% persen di Gresik. Dan target legislatif sebanyak 12 kursi, karena banyak calon yang potensial,” tegasnya.

Hal itu, di dukung oleh 400 posko, yang mana di setiap desa bakal ada posko. Ada Posko Kecamatan, Posko Kabupaten dan Posko Caleg. Caleg di wajibkan membuat Posko pemenangan Ganjar – Machfud.

Kenapa kita memilih pabrik tahu, bagi Mujid Riduan dimana tahu merupakan makanan rakyat kecil, bahkan bisa terjangkau oleh siapa pun. Dan yang kedua terkait kelangkaan kedelai, dimana kedelai ini yang menjadi pengusaha tahu itu resah, karena yang mana harga kedelai itu tidak stabil, melambung dan kita tergantung impor. Itulah salah satu keluhan dari pengusaha tahu sehingga tepat momen ini sebagai curhatan dalam rangka pengerajin tahu selama ini. (ono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close