Peristiwa

Tim Melek Industri Bekali Santri Bahasa Inggris dan Mandarin agar Diterima Bekerja di PT Freeport Indonesia

Teks foto : Tim Melek Industri Bekali Santri Bahasa Inggris dan Mandarin

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Ikhtiar keras, cerdas, dan pandai menangkap peluang terus dilakukan Tim Melek Industri agar masyarakat Gresik bisa diterima bekerja di PT Freeport Indonesia (PTFI) dan perusahaan lainnya yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Kali ini, Tim Melek Industri menggelar Ngaji Industri ke-32 mengusung tema “Penyiapan SDM Pekerja Santri, dengan Mengenalkan Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin / Cina , Supaya Cakap, Link and Match , Siap Kerja, dalam Dunia Industri”. Gerakan Tim Melek Industri bukan LSM / NGO, atau Serikat Buruh, tapiGerakan Masyarakat yang Peduli, Ter-Panggil, Ber-Gerak, Hadir…Khoirunnas Anfa’uhun linnas…..!!!

Wulan Indriyana selaku Ketua Panitia menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para narasumber dari Praktisi Industri, Motivator Industri, Akademisi, termasuk Para Pekerja Santri dari seluruh wilayah Kecamatan Bungah, beserta Aliansi Kepemudaan dari unsur Kartar, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, Pemuda Muhammadiyah, Remas, dan OSIS.

“Kegiatan ini sebagai awalan serta pemanasan pada para pekerja santri, agar lebih cakap dan siap berperan dalam menghadapi Industri, dengan cara pengenalan Bahasa Asing,” terang Wulan, putri daerah asli Bedanten Bungah penuh semangat, Sabtu malam (8/7/2023).

Di tempat yang sama, Syaiful Rizal, A.Ma, Pj. Ketua Kartar (Karang Taruna) Kecamatan Bungah mengatakan, Gerakan Ngaji Industri ke-32, adalah keberlanjutan dari Kegiatan bersama Tim Melek Industri dan Muspika Bungah beberapa saat yang lalu di Pendopo Kecamatan Bungah dalam pengawalan SDM. Pemuda / Pemudi di Wilayah Kecamatan Bungah.

“Saya sangat berharap kekompakan dan menjaga kearifan lokal wilayah Kecamatan Bungah dengan menunjukkan akhlak yang baik dalam berorganisasi, termasuk dalam dunia kerja di Industri,” tandas pemuda yang tak kenal lelah terus berjuang keras agar masyarakat Gresik bisa diterima bekerja di PT Freeport Indonesia dan perusahaan lainnya yang ada di Kawasan KEK JIIPE Manyar.

Dalam kesempatan tersebut, Pembina Tim Melek Industri Lestari Widodo, S.Pd.I, M.Pd.I, M.Si kembali menegaskan, keberadaan Tim Melek Industri tetep fokus dalam pengawalan, pendampingan pada SDM Para Pemuda / Pemudi Pekerja Santri. Salah satunya, Penyiapan SDM, dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak. Dalam Ngaji Industri ke-32 kali ini menggandeng Praktisi, Motivator dan Akademisi.

“Target kegiatan ini, mengajak pada pekerja Santri agar lebih familier dengan Bahasa Asing (Inggris dan Mandarin / Cina) karena sangat penting di dalam Dunia Industri tersebut,” jelas Kang Widodo sapaan akrabnya di Mabes Tim Melek Industri Jl. Pasar Pon RT 03 RW 01 Desa Bedanten, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

“Hasil pantau kita, keberadaan bahasa asing ini, masih kurang maksimal, karena dianggap penting, maka tema kegiatan Ngaji Industri ini lebih pada pengenalan, menguatkan, termasuk pendalaman bahasa asing ini, selanjutnya, agar cakap, siap berperan di dunia industri,” imbuhnya.

Sedangkan narasumber Arif Wijayanto selaku Motivator dan berprofesi sebagai Instruktur Pusat Pelatihan menyampaikan rasa syukur terkait adanya wadah Tim Melek Industri. Hal ini harus diapresiasi berbagai pihak, karena sebagai tempat konselling serta tanggap dalam setiap progres kekinian dinamika Industri.

“Roll Model, Kegiatan Ngaji Industri sangat diharapkan substainable / keberlanjutan ke depan dalam mengantarkan para pekerja santri agar peka, partisipatif, sinergi dalam dunia industri,” ungkapnya.

Narasumber yang lain dari Praktisi Industri Sutopo, S.Pd dalam Ngaji Industri tersebut lebih menekankan akan pentingnya SKILL, Knowledge, dan Attitude dalam dunia industri.

“Bonus demografi, akan bisa menjadi berkah apabila para pekerja Santri, mampu menunjukkan potensi terbaiknya, sehingga ke depan tidak ada istilah menjadi penonton alias kuli  / buruh di negeri sendiri. Kuncinya adalah Para Pekerja wajib hukumnya punya Skill,” tandasnya serius.

Tak kalah penting, Akademisi Universitas  Qomaruddin Bungah yang juga Alumnus Taiwan Didik Sugiono, ST, M.Sc menyampaikan testimoni, selayang pandang dan apresiasi Gerakan Melek Industri yang menjadi merk kearifan lokal warga Bungah, yang tidak ada di daerah lain. Didik juga menjelaskan tahapan / periodesasi industrialisasi, dari masa ke masa.

“Pentingnya upaya antisipatif dengan mengenalkan bahasa asing (Inggris dan Mandarin / Cina), sehingga ke depan akan lebih siap menghadapi Industri 4.0 / Era – Digital juga. Untuk itu, Melek Industri diharapkan terus bisa menggodok formula-formula menu yang mathching, sehingga SDM Para Pekerja Santri akan lebih siap dalam Dunia Industri,” pungkasnya. (ono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close