Waduh, KPM Desa Torjunan Mengeluh, Uang 600 Ribu Hanya Di Tukar Beras 15 kg Dan Telur 1 Kg.
Teks foto : ilustrasi bansos
SAMPANG,DORRONLINENEWS.com-Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang mana sekarang sudah berubah menjadi bantuan sembako di Desa Torjunan Kecamatan Robatal patut di pertanyakan.
Realita yang terjadi di lapangan,bantuan sosial (bansos) tersebut terkesan hanya menjadi ajang meraup keuntungan semata.
Pasalnya,keluarga penerima mampaat (KPM) di Desa setempat hanya mendapatkan bansos berupa beras dan telur.itupun jika di rupiahkan nominalnya sangat kecil.
Padahal bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah kepada KPM pertriwulan jumlah mencapai 600 ribu.
M inisial salah satu KPM Warga dusun berek sabe,Desa torjunan robatal ,Salah satu penerima bantuan sosial BPNT menuturkan awalnya dirinya diberi uang 600 ribu setelah itu di foto dan uang kembali di ambil oleh oknom perangkat desa.
“Setelah itu di ganti dengan beras 15 kg dan telur 1 kg ” terangnya.
M . Hadi Subri Zubair anggota ormas pemuda pancasila Kabupaten Sampang angkat bicara dan sangat prihatin dengan tindakan oknom perangkat desa torjunan atas tindakan yang di lakukan dalam proses penyaluran bantuan sosial itu.
“Tentu ini modus yang sangat merugikan keluarga penerima mampaat (KPM) ” ucapnya via whast app (WA) Minggu (06/03/2022).
Menurutnya,KPM penerima bansos sebesar 600 ribu seharusnya mendapatkan sembako sesuai nominal bantuan tersebut.
Namun kami berharap kepada dinas sosial segera turun dan kroscek serta di lakukan pengawasan secara intens terhadap penyaluran bansos ini.Agar tujuan dari pada bansos itu tercapai dan dapat di rasakan asas manfaat nya oleh masyarakat / KPM ,
Jika dalam kurun waktu ini tidak ada pembenahan dan oknom tersebut tidak melakuakan iktikad baik,maka kami akan buka agar APH menindak lanjuti masalah tersebut.
“Karena ini jelas ada indikasi pungutan liar yang terstuktur dan masif” pungkasnya.(awa- Bersambung)