Perlu di tiru….Ciptakan Inovasi Melalui “Dalan Tegalan”

Teks foto : Ciptakan Inovasi Melalui “Dalan Tegalan”
LUMAJANG, DORRONLINENEWS.COM – Pengggerak Kampung Mebel Pasinan Terus Beraksi, Sulap Tegalan jadi Sentra Ekonomi Kerakyatan dan kearifan lokal. Jelang peringatan hari Sumpah Pemuda, ciptakan inovasi tingkatan nilai ekonomi masyarakat di wilayah kabupaten Lumajang, Sabtu (16/10/2021).
Bangsa Indonesia akan memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober nanti, Pandemi covid 19 yang melanda Indonesia bahkan belahan dunia menjadi permasalahan yang tidak hanya berdampak di dunia kesehatan, terlebih di dunia pendidikan dan ekonomi belum juga usai. Hal ini membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam menghadapi situasi ini.
Dalam hal tersebut, yang menjadi keresahan pemuda dan penggerak kampung Meubel Pasinan desa Karangbendo, kecamatan Tekung, kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini terus melakukan inovasi dan mengembangkan kreatifitas. Menciptakan inovasi guna menghadapi dan menghadirkan solusi atas permasalahan yang dialami semua masyarakat, mulai masyarakat kalangan bawah sampai atas.
Dikatakan Zainul selaku penggerak yang dipercaya para pemuda sebagai koordinatornya, bahwa salah satu yang dilakukan adalah membuat sentra pemberdayaan ekonomi baru dengan menyulap bahu jalan menuju ke ladang ( ke tegalan dalam bahasa jawa) yang dahulu kotor, tidak bermanfaat bahkan rawan tindakan kejahatan dikarenakan hanya dilewati kendaraan yang hanya akan kesawah dan ke desa sebelah, kini menjadi kawasan yang menghasilkan dan dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat sekitar dengan berjualan makanan dan minuman berkonsep ala desa dan tradisional.
“Uniknya makanan dan minuman yang dijual minim berbungkus plastik, tidak ada banner dan berkonsep ndeso, serta hanya dibuka setiap minggu pagi mulai pukul 6 hingga 12 siang, namun jam 9 makanan dan minuman yang dijual sudah mulai habis”, ujar Zainul.
Tempat yang di beri nama “Dalan Tegalan” itu kini dikunjungi setiap hari minggunya sekitar 400 hingga 500 orang dengan jumlah pedagang mencapai 40 an orang warga desa sekitar tanpa abai protokol kesehatan , terbukti di lokasi sudah ada papan petunjuk protokol kesehatan, tempat cuci tangan hingga petugas yang menghimbau, serta tempat ini mulai menerapkan aplikasi peduli lindungi.
Ditambahkan Zainul, bahwa kegiatan positif ini menjadi solusi dari permasalahan yang berdampak pada ekonomi dan menguatkan kecintaan pada makanan serta minuman tradisional serta pengembangan kesenian yang dilestarikan dapat menekan radikalisme dan tindakan in toleransi serta konflik-konflik yang terjadi dimasyarakat. Hal tersebut mengurangi tindakan kejahatan dan meningkatkan produktifitas masyarakat.
“Salah satu penggeraknya adalah kami yang dipercaya oleh teman-teman untuk menjadi koordinator, yang dilakukan oleh teman-teman di “Dalan Tegalan” ini semata mata untuk kesejahteraan, dan menghadirkan solusi di tengah pandemi terlebih urusan ekonomi, kesehatan dan sosial”, pungkasnya. (Woko)