Peristiwa

Selalu..!! Penebangan Sudah Prosedur. Tapi Tidak Memperdulikan Masyarakat Sekitar Hutan” Ini Perhutani Harus Di Protes”

Teks foto : Penebangan terus dilakukan di kawasan Alas Burno Hutan Damaran area Wisata Siti Sundari, Kabupaten Lumajang Jawa Timur

LUMAJANG, DORRONLINENEWS.COM – Ini sangat berbahaya tidak akan lama pasti ada bencana seperti banjir, longsor dan semua sumber mata air akan mati, Dengan adanya penebangan Kayu di kawasan Alas Burno Hutan Damaran area Wisata Siti Sundari, Kabupaten Lumajang Jawa Timur membuat Pegiat Lingkungan Kabupaten Lumajang geram dan memprotes keras Perhutani Lumajang.


Menurut Pegiat Lingkungan Kabupaten Lumajang, Arsad Subekti Kondisi demikian karena harusnya pihak Perhutani Lumajang lebih mempertimbangkan berbagai faktor lingkungan seperti membahayakan keselamatan masyarakat ratusan Kepala Keluarga sekitar dan kemungkinan ancaman bencana besar longsor jika tetap nekat dipotong.


“Seharusnya, dalam melakukan proses penebangan, Perhutani lebih mempertimbangkan aspek kelayakan dan kepentingan secara umum. Apalagi, tempat itu lebih dekat dengan pemukiman masyarakat dan bisa membahayakan lingkungan. Sementara, penebangan juga dilakukan secara besar-besaran,” katanya Selasa (17/11/2020)
Lebih lanjut ketika dikonfirmasi Pegiat Lingkungan juga mengatakan jangan hanya bermodalkan bahwa penebangan hutan tersebut sudah sesuai prosedur kemudian mengkesampingkan keselamatan lingkungan dan nyawa Masyarakat.


Kondisi di bawah hutan tersebut banyak pemukiman masyarakat, sementara tanaman itu juga sebagai penyangga agar tidak terjadi longsor, lalu mengapa masih dipotong dan dihabiskan.
“Saya curiga, jangan-jangan ada indikasi lain dari tujuan terselubung dibalik penebangan itu,”tegasnya.


Jika hutannya digunduli, sementara dibawahnya banyak pemukiman warga, kemungkinan terburuknya akan terjadi longsor ketika musim hujan dan berdampak buruk bagi keselamatan ratus jiwa warga karena tertimpa tanah longsor.


“Jika nanti terjadi apa apa pada masyarakat siapa yang bertanggung jawab, “Katanya.


Apalagi, sekarang sudah memasuki musim hujan, Seharusnya, Perhutani juga mempertimbangkan dampak-dampak itu.
“Sekali lagi, jangan hanya asal ngomong itu sudah prosedural. Terus, kemudian akan ditanami kembali. Untuk menanam atau kelangsungan pohon, itu membutukan waktu yang sangat lama,”Jelasnya


Jika nanti setelah ditebang terjadi hujan besar lalu kemudian hutan penyangganya tidak ada, apakah ini tidak akan membahayakan masyarakat yang ada disekitarnya.
Arsad Subekti menyarankan, seharusnya Perhutani bisa memilih mana yang harus ditebang dan mana yang tidak boleh karena bisa membahayakan kepentingan umum.


“Apa nggak bisa dipertimbangkan lagi. Jangan-jangan, Perhutani ini mempunyai tujuan lain, dibalik penebangan itu. Dengan dasar, bahwa prosesnya sudah prosedural. Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah iya pemerintah ini mau mengorbankan masyarakat sekitar hutan hanya demi kepentingan orang-orang yang punya uang.”Pungkasnya. (Woko/lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close