Perwira Korps Pelaut Kodiklatal Ikuti Bimtek Pembinaan dari Asops Kasal
Teks foto : 70 Perwira Korps Pelaut yang berdinas di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan Perwira korps Pelaut dari Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M.
SURABAYA, DORRONLINENEWS.COM – Sedikitnya 70 Perwira Korps Pelaut yang berdinas di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan Perwira korps Pelaut dari Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. yang dilaksanakan di Gedung Graha Samudera Bumimoro Surabaya, Kamis, (19/11/2020).
Bimtek Pembinaan Perwira Pelaut ini secara keseluruhan dihadiri 298 perwira, selain perwira Kodiklatal juga dihadiri perwakilan perwira pelaut dari Koarmada II, Akademi Angkatan Laut, Puspenerbal dan Lantamal V Surabaya.
Hadir dalam acara tersebut Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan S.Pi., M.M., Danpuspenerbal Laksda TNI Edwin, S.H., M. Han, Dankodikopsla Laksma TNI Agus Hariadi, Dirdiklat Kodiklatal Laksma TNI Judijanto, M.Si., MA, Dirjianbang Laksma TNI I Wayan Suarjaya, S.Sos, Dirdok Kodiklatal Laksma TNI Antongan Simatupang dan Seklem AAL Laksma TNI Yoos Suryono Hadi, M.Tr (Han)
Dalam pembekalanya Asops Kasal Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara kepaualuan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 17.504 pulau dengan luas laut 2/3 dari total wilayah keseluruhan, selain itu sumber daya alam sangat melimpah meliputi ikan, mineral, pertambangan dan sektor pariwisata menuntut akan kapasitas TNI AL untuk mengontrol, mengawasi dan melindungi kemanan wilayah laut tersebut.
Selain itu secara Geo Maritim, posisi geografis wilayah Indonesia yang startegis mengharuskan Indonesia memiliki kewaspadaan terhadap lingkungan maritim sehingga dibutuhkan sebuah strategi Pertahanan Maritim yang ideal sesuai UU No 3/2002 pasal 3 (2) yang berbunyi pertahanan negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Lebih lanjut Asops Kasal menyampaikan bahwa 10 tahun yang akan datang para perwira Pelaut yang hadir disisni akan menjadi pimpinan TNI AL. Oleh sebab itu sebagai pemimpin Angkatan Laut diperlukan Integritas, moralitas dan Kapabilitas.
Menurutnya pimpinan TNI AL yang ideal berkewajiban meningkatkan skil dan profesionalisme anak buah melalui latihan, membangun team work yang solid dan kompak, memberi tauladan dan dapat menjadi teladan, bertanggung jawab kesejahteraan anak buah. Seorang pemimpin akan disegani bila memiliki tiga kelebihan antara lain intelektual, moral dan jasmani yang baik.
Adapun saat ini perwira korps pelaut diproyeksikan mengawaki kapal kapal kombatan, untuk pama sebagai ujung tombak secara taktis dan teknis yang merupakan leading sektor dalam berbagai latihan. Selain itu para perwira Korps Pelaut juga ditugaskan untuk pengawak KRI non kombatan dengan keahlian khusus seperti Hidro Oceanografi dan penerbang. Sedangkan penempatan lainya untuk korps pelaut adalah pengawak KRI/KAL yang tersebar di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal).