Guna Mengungkap Kematian Yang Tidak Wajar Polres Gresik Datangkan DVI Polda Jatim
Polsek Panceng
Teks Foto : Sedikitnya tujuh orang saksi di periksa di Balai desa Serah, kecamatan Panceng, Gresik.
GRESIK, DORRONLINENEWS.com – Untuk mengungkap kematian yang diduga tidak wajar, polres Gresik Datangkan tim DVI Polda Jatim. Satu persatu warga desa Serah kecamatan Panceng Gresik dimintai keterangan oleh penyidik dari satreskrim polres Gresik di Balai desa Serah. Senin (20/7/2020).
Nampak ada sekitar tujuh orang penyidik ada di belakang meja dengan kelengkapan laptop dan printer sembari menanyai satu persatu warga yang menjadi saksi pada saat korban Askuri ditemukan meninggal dunia pada Senin 6 Juli 2020 lalu.
Polisi baru melakukan penyelidikan kasus tersebut setelah adanya pemberitaan di media pada tanggal 16 juli 2020. Gerak cepat kepolisian dengan memeriksa beberapa saksi dan membongkar makam H Askuri dan melakukan Otopsi oleh tim Disaster victim investigation (DVI) Polda Jatim.
Kanit Pidum Ipda Daniel saat dimintai keterangan terkait hasil pemeriksaan saksi-saksi dan hasil tim labfor Polda Jatim belum bersedia memberikan keterangan tentang adanya dugaan pembunuhan.
“Nanti saja ya kalo sudah ada pemeriksaan lengkap biar tidak sepotong-sepotong” jawab Daniel singkat saat ditanya awak media di lokasi otopsi.
Saat ditanya apakah benar ada satu orang yang sudah diamankan polisi tadi malam, Daniel membenarkannya.
“Iya, ada yang kita amankan agar tidak kabur. Tapi masih menunggu keterangan saksi-saksi lebih lanjut” ujarnya.
Sementara Abdul Said, Kepala desa Serah kepada wartawan menceritakan pagi itu dirinya berada di lokasi kavling di selatan desa Serah. Tiba tiba diberitahu H. Askuri meninggal dunia.
”Saya di kabari H. Askuri meninggal Senin pagi (6/7/2020), waktu berada di lokasi kavling. Kemudian saya bersama H Saikun ke rumahnya. Kondisi almarhum sudah ditutupi kain dan sudah dipindah dari kamarnya. Saya tanya ke keluarganya bagaimana ceritanya kok sampai seperti ini. Mereka jawab kalo jatuh dari tempat tidur” cerita Abdul Said.
“Saya coba melihat kondisi kamar H Askuri, tempat tidur yang tinggi nya tidak sampai satu meter, dan lantai yang masih alami tanah. Saya beranikan untuk membuka kain yang menutupi almarhum H Askuri. Saya kaget sekali, melihat darah yang menutupi sekujur wajah dan tubuh nya.” Tambah Said
”Melihat kondisi almarhum seperti itu, hati kecil saya mengatakan kalo Ini ada yang janggal dan tidak wajar. Kemudian saya meminta ijin Hendak mendokumentasikan korban dengan foto menggunakan ponsel, namun dilarang keluarga korban. Tidak usah katanya mereka sambil mengibas kibaskan tangannya menghalangi saya yang hendak memotret. “Imbuh Sa’id.
Sa’id juga menceritakan jika H Askuri merupakan teman baiknya, yang bersangkutan sering bercerita dan berkeluh kesah pada dirinya. Namun akhir-akhir ini jarang ketemu dengan beliaunya.
Sa’id berharap misteri kematian H Askuri bisa terungkap, apakah benar meninggal dengan wajar atau ada penyebab lain. Sehingga masyarakat tidak saling curiga dengan misteri kematian H Askuri pengurus Ta’mir Masjid, tokoh yang juga pensiunan Guru yang dikenal baik di mata masyarakat desa Serah.
Saat ini kasus Kematian H Askuri dalam penanganan Unit Pidana Umum (Pidum) polres Gresik (Lono)