Teks Foto : Begini Upaya Pemkot Surabaya Tangani Pasar
SURABAYA, DORRONLINENEWS.com – Putus Mata Rantai Covid-19, Begini Upaya Pemkot Surabaya Tangani PasarPutus Mata Rantai Covid-19, Begini Upaya Pemkot Surabaya Tangani Pasar
Ia juga meminta agar warga setelah melakukan aktivitas di pasar, setiba di rumah wajib mandi bersih. “Mohon sekali lagi masyarakat untuk langsung mandi setelah tiba di rumah,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, dia bercerita betapa sulitnya menertibkan dan mengajak masyarakat untuk mentaati protokol yang ada. Seperti yang terjadi di Pasar Keputran, pihaknya mengaku setiap hari memantau dan menertibkan di kawasan itu dan masih ditemukan beberapa yang melanggar.
“Tergantung pasarnya. Kalau seperti Keputran itu setiap hari kalau kita tegur habis maringono nyelintung lewat kono (setelah itu puter dan lewat jalan lain),” katanya
Hingga saat ini, Hebi memastikan bahwa pihaknya melalui PD Pasar Surya terus melakukan pemantaua, termasuk di Pasar Krempyeng. Meski bukan dikelola PD Pasar Surya, namun beberapa kali sudah dilakukan sosialisasi dan pembagian hand sanitizer kepada pedagang dan pembeli.
“Tetapi kita pun juga turun untuk sosialisasi ke Pasar Krempyeng setiap hari paling tidak menjelaskan tentang protokol ini. Kedua, kita juga memberikan masker serta sanitizer,” urainya.
Namun begitu, apabila terdapat satu pasien confirm Covid-19 di pasar, maka pasar tersebut akan ditutup sementara selama 14 hari sampai masa inkubasi. Seperti yang terjadi di beberapa pasar yakni Pasar Kapasan, Pasar Kupang Gunung dan Mal Pusat Grosir Surabaya (PGS). Karenanya, ia berharap ke depan masyarakat lebih taat dan patuh dalam mengikuti protokol yang sudah ada.
“Untuk melawan Covid-19 ini kita harus bersama-sama. Jadi masyarakat yang belum mentaati mari sama-sama menjadi bagian pemutusan wabah ini,” jelasnya.
Senada dengan itu, Pelaksana Tugas Direktur Utama PD Pasar Surya, Muhibuddin menambahkan, ketika pasar ditutup, masyarakat masih tetap bisa berdagang melalui online. “Jadi yang diisolasi adalah pedagang dan aktivitasnya. Mereka masih bisa jualan online,” pungkas dia. (Yous/Lono)