Ragam

Pemdes Pacuh Galakkan  Gropyokan Tikus 

Pemdes Pacuh

GRESIK, DORRONLINENEWS.com – Dalam menyambut musim tanam tahun 2019, Kepala Desa (Kades) dan sejumlah warga di Desa Pacuh melakukan gropyokan  tikus secara masal.

Mereka melakukan  gropyokan  tikus di area pesawahan di Desa Pacuh Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik. Selasa (12/11/2019) Malam.

Gropyokan tikus dipimpin langsung Camat Balongpanggang Jusuf Ansyori, yang didampinggi oleh Kades Dapet Nuraeni, tiga anggota Polsek, Sekdes Imron, Kepala Dusun setempat dan ratusan masyarakat.

Dalam hal ini Jusuf Ansyori menuturkan, hal itu sengaja dilakukan ketika memasuki musim tanam di wilayahnya, dan dilakukan secara rutin.

Dan, saat ini kita bagi empat desa, diantara Desa Balongpanggang, Klotok, Babatan dan Pacuh, alhamdulillah di Desa Pacuh masyarakat mendapatkan sebanyak 786 tikus.

Menurut Jusuf, jelang musim tanam atau pada saat pesemaian, hama tikus kerap menyerang tanaman padi milik petani.

Untuk itu petani melakukan gropyokan tikus dengan membawa alat berupa bambu, senter.

“Karena masih belum ada tanaman padi, mencari tikus tergolong mudah. Pada kesempatan ini kita habiskan semua tikus yang mengganggu,” ujarnya.

Lebih lanjut camat yang kala itu mengenakan kaos biru mengatakan, gropyokan tikus saat musim tanam, karena hama sudah tidak mempunyai bahan makanan. Sehingga, tikus-tikus akan keluar dan dengan mudah untuk ditangkap.

“Karena nantinya, padi semai yang baru ditanam akan menjadi sasaran tikus. Dengan melakukan gropyokan  setidaknya kami mecegah hama yang membuat hasil semaian padi jadi lebih bagus,” katanya.

Ditempat yang sama Kades Pacuh Nuraeni mengatakan,

Kegiatan ini dilakukan serentak disejumlah areal persawahan dengan melibatkan ratusan orang.

Gropyokan dilakukan, karena kondisi petani yang resah akibat serangan hama tikus sejak beberapa bulan terakhir.

Akibatnya banyak tanaman padi mengalami kerusakan. Apabila dibiarkan maka dikhawatirkan akan menyebabkan hasil panen berkurang dan rugi besar.

Semua pihak terjun ke sawah melakukan gropyokan tikus karena memang menjadi hama bagi petani.

Setiap ekor tikus yang berhasil ditangkap dibeli dengan harga Rp 1000 perekor. Terangnya. (Lono)

 

 

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close