Berkat Wisata Setigi, Desa Sekapuk Targetkan PADes 2022 Tembus Rp 7,8 Miliar
Teks foto : Setigi jadi idola di Kabupaten Gresik
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Berawal dari evaluasi capaian tahun 2021 desa Sekapuk yang mampu menembus angka 3,4 M bahkan surplus menjadi 3,8M artinya bisa melampaui target, hal ini menarik perhatian insan pers untuk melakukan penelusuran, alhasil Kades Sekapuk Abdul Halim bisa di wawancarai pada hari Minggu, 2 Januari 2022.Kepada media Kepala Desa Sekapuk menyampaikan berangkat dari keinginan untuk bangun potensi desa dan besarnya keperluan dana sehingga kami kembangkan pembangunan dan juga kegiatan yang punya unsur ekonomi.
“Alhamdulillah tahun 2021 target 3,4M tembus bahkan surplus menjadi 3,8M melebihi target”. Tuturnya.
Untuk tahun 2022 PADes kami targetkan 7,8 M bukan tanpa alasan, sebab tahun ini Pemperintah Desa (Pemdes) akan menyerahkan satu usaha lagi namanya Kebun Pak Inggi (KPI), sehingga kedepan diharapkan bisa tiga sip jam kerjanya, dan ini akan terbuka lapangan kerja baru dan endingnya berpotensi putaran ekonomi lebih cepat serta berpotensi penghasilan usaha makin meningkat.
Lebih lanjut Abdul Halim (AHA) menuturkan bahwa berdasarkan pengalaman 4 tahun berjalan Alhamdulillah target terpenuhi dan selalu lebih, semoga semua ini tidak terlena dan tetep berinovasi meskipun prestasi.
Lebih jelas AHA mensimulasikan bahwa PADes diambil dari total 65% dari profit BUMDes ke pemdes dengan rincian 40% kewajiban untuk peningkatan PADES, dan 25% untuk pembangunan yang bersifat pengembangan BUMDes seperti 4 tahun yg berjalan.
AHA juga optimis jika yang di setor 7,8 M, maka berpotensi profit sebesar 12 M ditahun ini (2022).
AHA berharap semoga pandemi segera usai dan dimudahkan semuanya sehingga ekonomi bisa tumbuh lebih baik.harapnya.
Disinggung tentang situasi saat libur Nataru, AHA menjelaskan ada peningkatan pengunjung sampai 150% dan itupun masih dibatasi separuh, jadi liburan biasanya sekitar 1000 pengunjung, namun saat libur Nataru ini menjadi 2500 pengunjung.
AHA menegaskan bahwa saat ini betul betul dibatasi hanya 50% dari kapasitas 5000 pengunjung, di area bekas tambang dan pembuangan sampah yang dibangun jadi wisata seluas 5 Hektar Ini. (Lono)