Hore Masuk Sekolah, Mts Nurul Jadid, Desa Randuboto Kecamatan Sidayu
Teks foto : Suasana PTM di Mts Nurul Jadid Desa Randuboto Kecamatan Sidayu
GRESIK – Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Gresik Jawa Timur jenjang SD dan SMP dimulai hari ini, Senin (19/4/2021). Ini setelah selama setahun lebih menjalani sekolah daring karena pandemi Covid-19.
Seperti yang terlihat di Mts Nurul Jadid Desa Randuboto Kecamatan Sidayu. Mulai pagi, guru dan siswa sudah di sekolah dengan praktik penerapan protokol kesehatan ketat.
Antusias siswa terlihat ketika kembali memakai seragam atribut lengkap dengan dilenhkapi kopiah hitam dengan ditambah dasi unruk siswa. Sedangkan, siswi memakai seragam biru putih lengkap.
Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, siswa diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta diukur suhu tubuh melalui thermalgun. Bahkan, kursi tempat duduk siswa serta pembagian kelas dibatasi separuh dari kapasitas ruangan.
Salah satu siswa, Nur Mazayati Khurun’in mengaku senang akhirnya dia bisa kembali bersekolah dan bisa berinteraksi dengan para guru serta teman sebayanya. Momen ini yang paling ditunggu-tunggu.
“Akhirnya kembali bisa bersekolah. Senang sekali, karena hampir setahun sekolah dari rumah, seragam pun baru yang lama sudah tidak muat,” katanya.
Untuk belajar tatap muka kali ini, dikatakan Khurin berbeda dengan sebelumnya karena harus menerapkan protokol kesehatan ketat serta diawasi oleh para guru.
Dirinya bersyukur bisa kembali bersekolah, menurutnya pembelajaran daring kurang efektif. Banyak materi yang disampaikan guru tidak visa dimengeri secara langsung oleh siswa.
“Tentu berbeda. Intinya kami senang akhirnya bisa sekolah kembali meskipun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti ini,” ungkapnya.
Plh Kepala Mts Nurul Jadid, Andhi Sulandra menyatakan, dalam teknis pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang paling utama adalah penerapan protokol kesehatan ketat.
“Kita sudah persiapkan jauh-jauh hari untuk menghadapi proses belajar tatap muka. Mulai membuat wastafel tempat cuci tangan, hingga menyiapkan kelas sesuai aturan misalnya pembatasan siswa dalam satu ruangan,” ungkapnya.
Andhi berkata, para guru dituntut untuk terus memberikan edukasi kepada siswa pentingnya protokol kesehatan. Minimal penerapan 3M (Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun).
Karena baru awal, dirinya menyatakan budaya baru (New Normal) saat pandemi ini harus terus dilaksanakan baik diluar kelas maupun saat belajat mengajar.
“Setidaknya sampai saat ini tidak sulit untuk menerapkannya. Meskipun sulit, apalagi ini busaya baru yang harus dilaksanakan oleh seluruh siswa dan guru,” tambahnya menanggapi hari pertama pembelajaran tatap muka di Gresik. (Lono)