Ragam

Wali kota Probolinggo Lakukan Sidak Ke Posko Mudik Perketat Pengawasan

Pemkot Probolinggo

Teks Foto ; Wali Kota Probolinggo Habib Hadi sedang meninjau  Pos Mudik dan Pelayanan Covid -19

 

POBOLINGGO, DORRONLINENEWS.com –
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengecek sejumlah pos mudik dan pelayanan COVID 19 yang dijaga tim gabungan dari Kota/Kabupaten Probolinggo. Ia ingin mengetahui secara langsung seperti apa operasional pos-pos tersebut. Sabtu, (11/04/2020) malam

Kota Probolinggo berada di wilayah tengah Kabupaten Probolinggo. Jadi, setiap warga yang akan ke kota pasti melintasi wilayah kabupaten. Untuk itu pos mudik dan pelayanan COVID 19 yang dijaga oleh unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, BPBD dan petugas kesehatan terletak di wilayah perbatasan.

Pos pertama yang jadi jujugan wali kota adalah Rest Area Tongas. Malam itu, nampak kendaraan pribadi maupun umum dihentikan oleh petugas. Setiap penumpang dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun kemudian didata sesuai kartu identitas.

Di pos selanjutnya, exit tol Probolinggo Barat juga ada sejumlah kendaraan pribadi berplat nomor L dan B diberhentikan. Habib Hadi yang malam itu didampingi Kepala Satpol PP Agus Efendi juga memantau pos di Terminal Bayuangga dan Stasiun Probolinggo.

“Di pos-pos ini bisa memfilter data-data yang mana warga kota supaya cepat terdeteksi, langsung dicegat untuk meminimalisir penyebaran COVID 19,” terang Habib Hadi, disela kegiatannya malam itu.

Wali kota juga mengecek jumlah personil dan kesiapannya, termasuk bagaimana konsumsinya selama menjalankan tugas. Diketahui, selain tim lengkap dari Kabupaten Probolinggo juga ada tambahan di masing-masing titik dari personel Kota Probolinggo.

Kepala Satpol PP Agus Efendi menjelaskan, pos di wilayah kabupaten terdapat 3 Satpol PP, 2 Yon Zipur, 1 atau 1 Dishub. Sedangkan di terminal dan stasiun ditugaskan 2 Satpol PP, 2 Zipur, 2 Kdoim, 2 Dishub kota/kabupaten. Semua pos juga dijaga anggota Polri dan tim medis.

Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP), lanjut Agus Efendi, di Rest Area Tongas bila ditemukan warga kota yang akan mudik dicek oleh tim medis dari Kabupaten Probolinggo. Apabila suhu badan tinggi, petugas Satpol PP akan membawanya ke karantina bagi pemudik.

“Selanjutnya kami serahkan ke tim karantina kota (Dinas Kesehatan). Di pos stasiun dan terminal juga sama, setelah dicek oleh tim medis dari kota dan suhu tinggi di atas 37,5 akan diantar oleh Satpol PP ke tempat karantina,” jelasnya.

Malam itu, kepada petugas, Habib Hadi sempat memberikan motivasi dan meminta koordinator agar tidak terlambat memberikan konsumsi (makanan/minuman). “Nanti akan kami evaluasi, kami perbaiki yang di Tongas dulu lalu exit tol Probolinggo Barat (Muneng), terminal dan stasiun,” ungkap wali kota.

Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu berharap, status Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Kota Probolinggo dapat terkontrol. Menurutnya, kota ini bisa tetap tenang dan kondusif jika ketepatan antisipasi dilakukan dengan cepat.

Ia pun terus mengimbau kepada pemudik dan RT/RW untuk lebih kooperatif kepada petugas pelayanan kesehatan. “Yang baru datang dari luar kota, lebih bagus dengan sadar diri melaporkan atau memberi tahu pihak kesehatan agar bisa didata dan meminimalisir terjadinya kelalaian. Tanpa partisipasi kami tidak bisa mengetahui aktivitas di masyarakat,” jelas wali kota yang memahami jika pemudik sudah mulai berdatangan dari satu daerah ke daerah lain.

“Kalau bisa tahan dulu, jangan mudik. Amankan saudaranya di Kota Probolinggo. Lakukan anjuran pemerintah, tetap di rumah saja. Anda pulang bukan berarti tidak sayang keluarga. Justru dengan tidak pulang, inilah bentuk sayang anda kepada keluarga,” imbau Habib Hadi, kepada seluruh masyarakat yang akan mudik ke Kota Probolinggo atau warga Kota Probolinggo yang berencana pulang ke kampung halamannya.

Sementara itu, hingga Sabtu (11/4) ada dua orang warga kota yang dikarantina, mereka baru datang dari Jakarta dan Sidoarjo. “Sementara ini ada dua orang yang dikarantina di homestay Darma (wilayah Kecamatan Mayangan). Fasilitas makan/ minum dimasak di dapur umum oleh Tagana, didistribusi BPBD. Disana juga ada penjagaan dari aparat keamanan dan gabungan,” ujar Plt Kepala Dinkes dr NH Hidayati. (Woko/lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close