Kapolres Gresik bersama Forkopimda Hadiri Launching “Desa Migran Emas” oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Bertempat di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) Gresik pada Jumat (11/7/2025) pagi tampak ramai dan penuh antusiasme. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) H. Abdul Kadir Karding, hadir langsung dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Gresik untuk meluncurkan program Desa Migran Emas dengan tema Kampanye Migrasi Aman dan Terlindungi, Pulang Berdaya, Membangun Desa Menuju Indonesia Emas.
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, bersama Forkopimda Gresik turut mendampingi penuh dalam rangkaian kegiatan yang berlangsung aman dan kondusif.
Turut hadir mendampingi Menteri P2MI antara lain Irjen Pol. Dwiyono (Sekretaris Jenderal Kementerian P2MI), para pejabat eselon I dan II Kementerian, serta rombongan staf khusus. Dari unsur pemerintah daerah tampak Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati dr. Asluchul Alif, Dandim 0817 Letkol Inf. Fadly Subur Karamaha, Kajari Gresik, Ketua DPRD Gresik, Sekda Gresik, OPD Kabupaten Gresik, serta para kepala desa dan tokoh masyarakat.
Acara dimulai dengan pembukaan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dan doa oleh KH. Ainur Rofiq selaku Ketua MUI Gresik. Dalam sambutannya, Bupati Gresik menyampaikan ucapan selamat datang dan paparan tentang pentingnya program Desa Migran Emas bagi kesejahteraan masyarakat.
Bupati menegaskan bahwa Gresik memiliki sekitar 330 desa yang mayoritas sudah mandiri dalam hal regulasi perlindungan PMI, dan inisiatif Desa Migran Emas merupakan bentuk inovasi kerja sama lintas pihak untuk memastikan keselamatan, kesejahteraan, dan pendidikan anak-anak PMI, khususnya yang tinggal di Malaysia.
Ia juga mendorong agar para calon PMI dari Gresik berangkat secara legal, lengkap dokumen, dan terampil, termasuk dengan pembekalan bahasa asing seperti Korea, Jepang, dan Jerman, yang disiapkan melalui kelas-kelas khusus di Kabupaten Gresik.
Agenda dilanjutkan dengan pembacaan ikrar oleh lima kepala desa: Campurejo, Dalegan, Mentaras, Cangaan, dan Ngemboh, yang menjadi pionir Desa Migran Emas dengan sudah menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) tentang perlindungan PMI. Penandatanganan prasasti, penyerahan penghargaan oleh Menteri P2MI, dan sesi foto bersama menandai komitmen kolaboratif antar stakeholder.
Dalam sambutannya, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengapresiasi langkah Bupati Gresik dalam merancang program perlindungan PMI berbasis desa. Ia memaparkan bahwa Provinsi Jawa Timur adalah penyumbang terbesar penempatan PMI ke luar negeri, dan Kementerian P2MI sebagai kementerian baru di era Presiden Prabowo Subianto mendapat mandat untuk fokus meningkatkan kualitas perlindungan PMI, memastikan penempatan tenaga kerja terampil, serta mencegah terjadinya kekerasan, eksploitasi manusia, dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“95 hingga 97 persen kasus eksploitasi dan TPPO terjadi pada PMI yang berangkat tanpa administrasi lengkap atau menggunakan jasa calo. Kami ingin pastikan perlindungan yang lebih baik, dan langkah Gresik sangat tepat sebagai contoh,” tegas Menteri.
Ia juga berpesan agar masyarakat Gresik yang berniat menjadi PMI mempersiapkan dokumen resmi dengan baik demi keamanan dan kesejahteraan keluarga mereka.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi doorstop media, paparan materi kebijakan pemberdayaan ekonomi bagi PMI dan keluarga oleh Kementerian P2MI, serta ditutup dengan penyerahan simbolis penghargaan untuk lima Desa Migran Emas di Gresik.
Usai kegiatan di WEP, rombongan Menteri P2MI melanjutkan kunjungan ke Pendopo Rumah Dinas Bupati Gresik untuk melaksanakan Salat Jumat, makan siang, dan ramah tamah bersama Forkopimda dan pejabat daerah.
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menegaskan dukungan penuh Polres Gresik terhadap program Desa Migran Emas ini.
“Kami mendukung pelaksanaan kegiatan ini sebagai upaya memperkuat perlindungan bagi pekerja migran Indonesia dan keluarganya, untuk menjamin hak asasi manusia serta perlindungan hukum, ekonomi, dan sosial,” ujarnya. (Ono)