Harlah PKB Ke-27, DPRD Gresik Fraksi PKB Nur Yahya Hanafi, ST., Ajak Konstituen Ziarah Ke Makam Mbah Kholil Guru Para Ulama Besar NU

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM -Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ke-27 tahun 2025, anggota DPRD Kabupaten Gresik dari Fraksi PKB Nur Yahya Hanafi, ST., mengajak para konstituen untuk melakukan wisata religi yakni ziarah ke makam Mbah Kholil Bangkalan, Madura.
Ziarah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan spiritual yang bertujuan memperkuat nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, serta mengenang jasa para ulama, khususnya Mbah Kholil yang dikenal sebagai guru dari para kyai besar di Nusantara.
Di harlah PKB Ke-27 ini Kami ingin politik bisa tetap punya akar spiritual dan budaya,” ujar politisi muda dari Fraksi PKB Nur Yahya Hanafi ST kepada Media, Senin (28/07/2025).
“Selain untuk merayakan harlah PKB, dan juga ritual keagamaan, kegiatan ziarah ini juga kami buat sebagai momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara masyarakat,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut politisi muda dari Fraksi PKB ini juga menjelaskan, diharlah PKB yang ke-27 ini, saya teringat kutipan kata-kata dari KH. Ma’ruf Amin yang sering dibicarakan terkait dengan peran ulama dalam politik yakni “Ada kyai politik dan ada politik kyai.
“Kalau kyai politik, ya kyai yang jadi politikus. Tapi kalau politik kyai, itu artinya kyai tetap kyai, tapi dia menggunakan politik sebagai alat untuk perjuangan dakwah dan amar makruf nahi munkar”, jelasnya.
” Dari kutipan tersebut kami bersama sama berusaha menjadi Kyai politik yang mana kita tetap memegang nilai-nilai keulamaan, dan menjadikan politik sebagai alat perjuangan nilai-nilai Islam, bukan sebagai tujuan sehingga saya mempunyai inisiatif untuk mengajak para konstituen untuk berziarah guna belajar dan mengingatkan perjuangan para ulama dalam berpikir memperjuangkan agama Islam,” tegasnya.
“Saya mengajak para konstituen untuk berziarah ke makam Mbah Kholil Bangkalan atau lengkapnya KH. Kholil bin Abdul Lathif yang merupakan salah satu ulama besar dan tokoh karismatik di Pulau Madura yang dikenal sebagai guru para ulama dan pejuang Nahdlatul Ulama (NU),” ungkap Nur Yahya Hanafi.
Masih Nur Yahya Hanafi, Mbah Kholil merupakan guru dari para ulama besar seperti KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU), KH. Wahab Hasbullah, dan banyak ulama besar lainnya.
“Meskipun Mbah Kholil beliau wafat sebelum NU resmi berdiri (wafat 1925, NU berdiri 1926), banyak kalangan sepakat bahwa Mbah Kholil meletakkan fondasi perjuangan ulama yang kemudian dilanjutkan oleh murid-muridnya, terutama KH. Hasyim Asy’ari,” terangnya.
Nur Yahya Hanafi berharap semoga kegiatan Ziarah ini mampu menumbuhkan semangat religius, nasionalis, dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan di daerah sekaligus kita bisa mampu berjuang didalam politik seperti yang dilakukan beliaunya, harapnya.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bentuk penghormatan dan penguatan spiritual dalam perjuangan politik kebangsaan,” tegasnya.
Dengan khusuk para konstituen mengaji di depan makam Mbah Kholil dengan harapan kedepan bisa meniru perjuangan beliau yang bisa dijadikan teladan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU), baik dari aspek spiritual, sosial, maupun kebangsaan berdasarkan karakteristik umum perjuangan ulama NU. (R_wan)