Peristiwa

Fokus Penanganan Stunting, Desa Wadeng Jadi Pilot Project Program Pekarangan Pangan Bergizi

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Pemerintah Desa Wadeng, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, terus berupaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warganya melalui berbagai program strategis.

Hal ini tertuang dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) oleh Pemdes Wadeng. Dalam kegiatan tersebut dibahas tiga agenda penting yakni Indeks Desa, penanganan stunting, serta program Ketahanan Pangan melalui Pekarangan Pangan Bergizi (P2B).

Kepala Desa Wadeng, Imam Khoiri menyampaikan bahwa penanganan stunting menjadi salah satu prioritas. Program yang disusun antara lain Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan sosialisasi khusus bagi ibu hamil dan balita.

“Kami targetkan 100 bayi menerima asupan gizi tambahan setiap bulan. Kami juga rutin melakukan sosialisasi kepada ibu hamil agar memahami pentingnya asupan gizi seimbang,” ungkap Imam, Senin (07/07/2025).

Selain fokus pada stunting, Wadeng juga terpilih menjadi salah satu pilot project Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B).

Program ini merupakan inisiasi pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Desa PDTT, dan didukung pendanaan Dana Desa sebesar 20 persen yang difokuskan untuk mendukung ketahanan pangan lokal.

Dalam program P2B, Desa Wadeng akan memberdayakan masyarakat dengan menyiapkan lahan khusus untuk ditanami komoditas bergizi, mulai dari ubi jalar hingga hortikultura seperti cabai, tomat, dan terong.

“Kita siapkan lahan khusus untuk penanaman ubi jalar sesuai juknis dari pusat. Rencananya juga akan ada greenhouse untuk tanaman hortikultura lainnya,” terang Imam Khoiri.

Pelaksanaan P2B di Wadeng direncanakan melibatkan satu kelompok beranggotakan 10 orang, masing-masing akan mengelola lahan pekarangan seluas 20 meter persegi.

Kriteria penerima kegiatan (CPCL) juga diatur secara rinci. Kelompok tani harus terdaftar di Simluhtan atau mendaftarkan kelompok baru, memiliki keahlian budidaya hortikultura, serta komitmen dalam menjalankan program ini.

“Program ini bagian dari upaya kami mendukung kebijakan pusat, yang mendorong desa mengalokasikan minimal 20 persen Dana Desa untuk ketahanan pangan. Di Wadeng, sebagian anggaran tersebut akan kami gunakan untuk pilot project P2B, dengan total anggaran Rp 100 juta,” terangnya.

Program P2B di Wadeng mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta. Anggaran ini digunakan untuk berbagai keperluan fisik maupun non fisik, seperti pembangunan rumah benih, penyediaan sarana pengairan, peralatan pertanaman, sarana pembesaran ternak, hingga pasca panen sayuran dan ternak.

Selain itu, juga disiapkan bimbingan teknis, pendampingan oleh penyuluh pertanian, serta pengawalan dan pengawasan oleh Bhabinkamtibmas setempat.

“Saat ini, tahap awal pelaksanaan masih fokus pada pembersihan lahan dan persiapan sarana. Kegiatan ini akan digerakkan oleh para ibu PKK yang dilibatkan langsung mulai tahap pembibitan hingga perawatan tanaman,” jelasnya.

Di Kecamatan Sidayu sendiri terdapat tiga desa yang dipilih sebagai pilot project P2B, termasuk Desa Wadeng.

P2B juga diharapkan mampu mendukung Gerakan Pangan Bergizi, yang menjadi bagian dari visi besar Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045.

“Semoga dengan sinergi semua pihak, Desa Wadeng mampu menjadi contoh dalam penguatan ketahanan pangan desa sekaligus berhasil menurunkan angka stunting secara berkelanjutan,”pungkasnya.(Ono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close