Direktorat KSKK Kemenag RI Lakukan Evaluasi Program CSI Di MAN Lumajang Dorong Inovasi Keberpihakan Siswa Istimewa

LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lumajang menerima kunjungan evaluatif dari Direktorat KSKK Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh Arif Ridho S Sos, Kasubtim Kurikulum dan Evaluasi, bertempat di Aula Ma’had Jauhatul Kamal (MJK) Kehadirannya dalam rangka memonitor dan mengevaluasi implementasi Program Layanan Cerdas Siswa Istimewa (CSI) yang telah dijalankan oleh MAN Lumajang selama beberapa tahun terakhir.
Dalam hal ini MAN Lumajang kembali menorehkan jejak penting dalam pengembangan pendidikan madrasah berbasis kebutuhan Individual.
Program CSI merupakan layanan pendidikan khusus yang dirancang untuk mengakomodasi siswa dengan potensi kecerdasan luar biasa, baik dalam bidang akademik, sains, seni, olahraga, maupun bakat lainnya. Program ini lahir dari kepedulian MAN Lumajang terhadap pentingnya diferensiasi pembelajaran, agar peserta didik tidak hanya berkembang dalam kerumunan sistem, tetapi juga menemukan ruang ekspresi dan pengembangan dirinya secara optimal.

Dalam sambutannya, Arif Ridho menyampaikan, bahwa MAN Lumajang telah menjadi salah satu madrasah pelopor dalam menjalankan program yang melampaui pendekatan standar. Ia mengapresiasi keberanian madrasah ini untuk mengambil langkah-langkah inovatif yang belum tentu tertuang secara rinci dalam regulasi, namun sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21, Kamis (26/06/2025).
“Program ini harus terus tumbuh dengan semangat kreatif, inovatif, dan berani berpikir di luar kebiasaan atau out of the box. Di sinilah peran madrasah menjadi ujung tombak perubahan pendidikan yang lebih bermakna. Pentingnya menjaga keseimbangan antara fleksibilitas layanan dengan pertanggungjawaban mutu dan akuntabilitas pendidikan. Layanan CSI diharapkan tidak hanya bersifat eksklusif, tetapi juga mampu menjadi model layanan inklusif yang menginspirasi madrasah-madrasah lain di Indonesia”, ungkap Ridho.
Sementara itu, Dr Edi Nanang Sofyan Hadi S Ag M Pd, Kepala MAN Lumajang menyampaikan, bahwa kunjungan ini menjadi penyemangat tersendiri bagi tim madrasah untuk terus bergerak dan berinovasi. Beliau mengungkapkan bahwa implementasi Program CSI bukanlah sesuatu yang mudah, karena membutuhkan komitmen guru, perubahan budaya belajar, serta pendekatan psikologis yang kuat.
“Kami tidak ingin siswa-siswa kami yang memiliki kecerdasan dan keunikan luar biasa merasa terpinggirkan. Justru mereka harus diberikan ruang, difasilitasi, dan dihargai sebagai aset bangsa. Program ini menjadi bukti bahwa madrasah juga bisa memimpin dalam perubahan pendidikan nasional”, ungkap Edi Nanang penuh semangat.
Selama kunjungan, Arif Ridho juga melakukan dialog langsung dengan guru pendamping, siswa penerima layanan CSI, serta melihat hasil karya mereka dalam bidang riset, literasi, dan teknologi. Ia mengaku terkesan dengan semangat para siswa dan komitmen tenaga pendidik yang terlibat. Kegiatan diakhiri dengan diskusi penguatan strategi pengembangan CSI ke depan, termasuk kemungkinan sinergi program dengan Direktorat KSKK dan pusat-pusat keunggulan madrasah lainnya.
MAN Lumajang pun menyatakan kesiapan untuk berbagi praktik baik (best practices) kepada madrasah se-Indonesia. Melalui kegiatan ini, semangat perubahan dan keberpihakan terhadap siswa istimewa kembali ditegaskan. Bahwa madrasah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuh bagi potensi terbaik anak bangsa, dalam semangat moderasi, inklusi, dan keunggulan berkelanjutan. (Jwo)