Dapur Sehat Kodam V/Brawijaya: Wujud Dukungan TNI AD terhadap Program Makan Bergizi Gratis

SURABAYA, DORRONLINENEWS.COM – Dalam upaya menekan angka stunting, memperbaiki gizi anak, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Pemerintah Indonesia meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program ini merupakan langkah konkret untuk mendukung visi Indonesia 2045, yang menargetkan terbentuknya generasi emas yang sehat dan berkualitas. Sebagai bentuk sinergi dalam program tersebut Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya Angkatan Darat (AD), turut berperan aktif dalam menyukseskan program ini.
Seperti yang dijelaskan oleh Kapuspen TNI, Mayjen TNI Hariyanto, peran utama TNI dalam program MBG mencakup tiga aspek utama. Aspek pertama adalah fasilitasi logistik, yaitu memastikan distribusi bahan makanan ke daerah sasaran, termasuk wilayah terpencil, agar kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi secara merata. Aspek kedua menyangkut operasionalisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di mana TNI melalui Kodim menyediakan lahan untuk pembangunan SPPG guna menyiapkan makanan bergizi yang akan dibagikan kepada anak sekolah dan ibu hamil. Aspek ketiga adalah monitoring dan evaluasi, di mana personel TNI turut memastikan program berjalan sesuai dengan target dan standar pemerintah.
Peran Strategis Kodam V/Brawijaya dalam Program MBG memiliki tiga fokus utama dalam pelaksanaan, yaitu memastikan kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pusat penyedia makanan bergizi di wilayahnya, meninjau kesiapan program MBG, termasuk memastikan distribusi bahan makanan berjalan lancar dan tepat sasaran dan mengkoordinasikan pelaksanaan MBG dengan pemerintah daerah, agar program dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Dengan berbagai langkah strategis, Kodam V/Brawijaya memastikan ikut berperan dalam keberlanjutan program MBG, mulai dari penyediaan Dapur Sehat, pendistribusian logistik, hingga monitoring dan evaluasi program.
Dapur Sehat: Jantung Program MBG di Jawa Timur.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., mengatakan bahwa Dapur Sehat adalah bukti nyata pengabdian TNI AD khususnya Kodam V/Brawijaya dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Dapur Sehat berfungsi sebagai pusat penyediaan makanan bergizi bagi kelompok rentan, termasuk anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Sebagai salah satu langkah konkret, Kodam V/Brawijaya telah mendirikan 17 Dapur Sehat pada tahap awal di berbagai Komando Distrik Militer (Kodim) di Jawa Timur, di antaranya: Kodim 0801/Pacitan, Kodim 0802/Ponorogo, Kodim 0803/Madiun, Kodim 0804/Magetan, Kodim 0805/Ngawi, Kodim 0807/Tulungagung, Kodim 0813/Bojonegoro, Kodim 0818/Malang-Batu, Kodim 0820/Probolinggo, Kodim 0822/Bondowoso, Kodim 0823/Situbondo, Kodim 0824/Jember, Kodim 0825/Banyuwangi, Kodim 0826/Pamekasan, Kodim 0827/Sumenep, Kodim 0829/Bangkalan dan Kodim 0816/Sidoarjo.
Pada Tahun 2025, Kodam V/Brawijaya berencana menambah lagi Dapur sehat di sejumlah Kodim, di antaranya di 2 (dua) unit di Kodim 0801/Pacitan, 1 (satu) unit di Kodim 0802/Ponorogo, di Kodim 0803/Madiun, dan di Kodim 0804/Magetan.
Kemudian, di Kodim 0807/Tulungagung bertambah 3 (tiga) unit, Kemudian masing-masing 1 (satu) unit di Kodim 0809/Kediri, Kodim 0812/ Lamongan dan 0813/Bojonegoro.
Disusul Kodim 0818/malang-Batu sebanyak 4 (empat) unit dan Kodim 0822/Bondowoso sebanyak 1 (satu) unit. Lalu di Kodim 0816/Sidoarjo sebanyak 2 (dua0 unit. Disusul, masing-masing 1 (satu) unit di Kodim 0826/Pamekasan, Kodim 0827/ Sumenep, dan Kodim 0829/Bangkalan. Dan terakhir di Surabaya sebanyak 2 (dua) unit di Kodim 0830/Surabaya. Sehingga total 23 Dapur Sehat di SPPG untuk pemenuhan MBG.
Dan penambahan itu bukanlah sekedar wacana, terbukti pada pelaksanaan MBG periode 26 Februari 2025 di Jawa Timur, jumlah Dapur SPPG/Dapur Hybrid yang operasional sudah mencapau 59 unit. Rinciannya, SPPG sebanyak 14 unit dan Hybrid sebanyak 45 unit. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi makanan bergizi dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Keberhasilan Yang Sudah Dicapai Program MBG di Jawa Timur.
Program ini telah menunjukkan hasil positif, di antaranya Peningkatan akses makanan bergizi bagi ribuan anak sekolah dan kelompok rentan, Distribusi bahan makanan lebih cepat dan merata, termasuk ke daerah terpencil dan kesadaran masyarakat meningkat terhadap pentingnya gizi seimbang. Indikasi perbaikan status gizi dan kesehatan anak-anak di wilayah sasaran. Hingga 21 Februari 2025, pelaksanaan MBG di wilayah Kodam V/Brawijaya telah memberikan manfaat kepada 121.473 siswa dari 636 sekolah di Jawa Timur, dengan rincian: Total Dapur Sehat yang beroperasi: 42 unit, SPPG: 14 unit dan Hybrid: 28 unit. Jumlah penerima manfaat: 121.473 siswa terdiri dari SPPG: 38.603 siswa (207 sekolah) dan Hybrid: 82.870 siswa (429 sekolah).
Penuhi Gizi Kelompok Rentan
Atas semua upaya yang dilakukan Kodam V/Brawijaya untuk menyukseskan MBG tidaklah lain dirancang ke depannya, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi para siswa saja, melainkan juga kelompok rentan lainnya, termasuk: (1) peserta didik dari PAUD hingga SMA, (2) anak usia di bawah lima tahun, (3) ibu hamil dan menyusui.
Sasaran ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk yang masih menjadi tantangan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Hal ini sejalan dengan tujuan dari MBG ini. Yakni untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik melalui target gizi seimbang masyarakat Indonesia, tidak terkecuali di Jawa Timut. Dan juga meningkatkan perekonomian nasional melalui pengutamaan sumber daya lokal dari petani dan pelaku usaha mikro, usaha kecil dan koperasi (UMKK) setempat.
Putus Rantai Kemiskinan
Program MBG menjadi salah satu solusi strategis yang patut mendapat perhatian lebih. Program ini sebagai langkah konkret untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Tujuan utama dari program makanan bergizi gratis yaitu memberikan akses makanan sehat dan bernutrisi kepada masyarakat yang membutuhkan.
Program MBG tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi juga berdampak positif pada aspek sosial dan ekonomi. Dengan memberikan perhatian khusus pada gizi masyarakat, anak-anak akan memiliki kemampuan belajar yang lebih baik, produktivitas masyarakat meningkat, dan biaya kesehatan nasional dapat ditekan. Hal ini berarti kita tidak hanya membangun generasi yang sehat, tetapi juga menciptakan bangsa yang kuat dan berdaya saing.
Jangka Panjang MBG Membangun Generasi Emas 2045
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan mengatasi gizi buruk, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk TNI AD melalui Kodam V/Brawijaya, program ini diharapkan mampu: Menurunkan angka stunting secara signifikan di Jawa Timur dan daerah lainnya. Meningkatkan kualitas pendidikan, karena anak-anak dengan gizi cukup memiliki daya konsentrasi lebih baik serta potensi akademik yang lebih optimal akan jauh lebih sehat dan cerdas. Memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan memanfaatkan sumber daya lokal, memberdayakan petani dan pelaku usaha kecil agar menjadi bagian dari rantai pasok pangan yang berkelanjutan. MBG juga berperan dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045, yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing global.Dengan sinergi yang kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, Dapur Sehat Kodam V/Brawijaya menjadi bukti nyata komitmen TNI AD dalam mendukung program pemerintah, menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi bangsa Indonesia.(penulis Letkol Inf Suhada Erwin/Waka Pendam V/Brw)