Upaya Antisipasi Terjadinya Banjir Pada Musim Penghujan Mendatang UPT DPU Provinsi Akan Turunkan Alat Berat
LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Dalam mengantisipasi terjadinya banjir pada musim penghujan mendatang, berbagai upaya telah dan akan dilakukan oleh UPT DPU Pengairan Provinsi Jatim yang ada di Lumajang Jawa Timur. DPU ada anggaran kedaruratan termasuk melakukan mitigasi bencana.
Kasi Pemeliharaan UPT DPU Pengairan Provinsi Jatim, Ir Prabowo saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya mengatakan, bahwa di hulu Jembatan yang ada di Lumajang pada akhir bulan ini akan diturunkan alat berat di wilayah Jembatan abang (Gladak Abang) Lumajang. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat memasuki musim penghujan mendatang.
Selain itu dalam sharing kegiatan pada kali asem juga akan dilakukan upaya antisipasi banjir dan mitigasi bencana pada sungai – sungai yang menjadi otoritasnya yakni Sungai Curahnongko, kali Sumberbaru, Kali Tanggul, semua itu akan dilakukan pemasangan bronjong maupun batu dan adanya metode baru yang dinilai sangat efektif dan memiliki kekuatan lebih jika dibandingkan sistem bronjong yakni Interlocking Permeable Revetment (IPR).
“Karena kegiatannya tidak hanya di Lumajang saja, akan tetapi di luar Lumajang, kita ada anggaran kedaruratan termasuk melakukan mitigasi bencana. Kita memiliki anggaran kedaruratan dan mitigasi bencana selama ini, dengan hasil pembelajaran metode IPR diperolehnya dari konsultasi balai sungai (Baltek) Solo dan saat ini diberikan pinjaman alat cetaknya untuk mencetak matrial diharapkan mampu menjadi trobosan baru yang lebih handal”, ujar Prabowo.
Prabowo juga menyampaikan, bahwa hal itu rencananya akan dipasang di Kali Tanggul dan saat ini masih dalam tahap pembuatan cetakannya. Hal itu akan dilakukan di kawasan Kencong secara swakelola, dengan teknik baru ini tentu saja lebih berkualitas bagus sebagai penahan tebing sungai.
Teknologi Interlocking Permeable Revetment (IPR) sebagai teknologi pelindung tebing yang dapat berfungsi sebagai stabilitas tebing sungai sekaligus mampu menjaga kelestarian ekosistem alam selain biayanya lebih hemat jika dibandingkan dengan sistem bronjong, juga memiliki ketahanan yang tentu saja sudah dilakukan uji coba.
Dimana desain yang prototipe yang tentu saja telah didukung dengan analisis hidraulik morfologi dan stabilitas geoteknik melalui pemodelan nomerik dan fisik diproyeksikan mampu menjadi pailot project. (Jwo)