Peristiwa

Pemkab Lumajang Pastikan Fasilitas Aman Dan Nyaman Bagi Para Wisatawan Desa Wisata Ranupani

tf : Pemkab Lumajang Pastikan Fasilitas Aman Dan Nyaman Bagi Para Wisatawan Desa Wisata Ranupani

LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Dalam hampir 4 tahun penutupan pendakian ke gunung Semeru akibat pandemi Covid-19 dan Erupsi, bagi para pecinta camping yang rindu dengan suasana alam dan keindahan Gunung Semeru, desa Ranu Pani, kecamatan Senduro memberikan alternatif menarik. Dan tak ketinggalan, Ranu Regulo di desa Ranupani menjadi obat rindu yang sempurna untuk penggemar kegiatan berkemah di Alam.

Yuli Harismawati, kepala Dinas Pariwisata kabupaten Lumajang saat dikonfirmasi awak media juga membenarkan, bahwa penutupan pendakian gunung Semeru akibat Covid-19 dan terjadinya Erupsi. “Penutupan pendakian gunung Semeru menjadikan dampak dari para pecinta alam khususnya para pendaki gunung, termasuk para penggemar kegiatan berkemah. Dibukanya kembali objek wisata tersebut, ini yang menjadi penghilang rasa rindu, teman-teman yang suka camping di gunung bisa berkemah di Ranu Regulo”, ujar Yuli Harismawati saat dikonfirmasi di sela kegiatannya, Selasa (30/01/2024).

Menurut Yuli, Desa Wisata Ranupani telah melalui renovasi dan perbaikan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang, hal itu memastikan fasilitas yang aman dan nyaman bagi para wisatawan. Ranu Regulo, sebuah danau indah di desa Ranupani, kecamatan Senduro, kabupaten Lumajang, menawarkan pengalaman berkemah yang tak terlupakan. Keindahan alamnya, suasana damai di tepi danau, dan panorama langit malam yang dipenuhi bintang membuat Ranu Regulo menjadi destinasi ideal untuk camping wisata.

“Ranu Regulo sudah ditata oleh Pemkab Lumajang dan bekerja sama dengan TNBTS. Setiap akhir pekan dan hari libur, banyak dikunjungi sebagai tempat berkemah di pinggir danau, suasana itu yang dirindukan karena biasanya mereka melakukannya di Ranu Kumbolo. Untuk menjaga kelestarian alam dan memberikan pengalaman wisata yang optimal, Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Ranupani memberlakukan pembatasan kuota kunjungan harian sebanyak 1.000 orang dan kuota berkemah sebanyak 500 orang”, jelas Yuli.

Langkah tersebut diambil untuk menjaga keberlanjutan lingkungan serta memastikan pengalaman berkemah yang berkualitas. Pengelolaannya melibatkan teman-teman BUMDes dan Pokdarwis, apa yang sudah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang disana bukan hanya dikelola oleh Pemkab, melainkan juga melibatkan masyarakat dan kerjasama dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,” jelas Yuli Harismawati.

Ranu Regulo menjadi jawaban bagi pecinta alam yang ingin merasakan sensasi camping di tengah pandemi. Destinasi ini tidak hanya memenuhi rindu akan alam, tetapi juga memberikan kontribusi positif pada ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan. (Jwo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close