Merasa Dikerjai Oleh Panitia Kunjungan Industri SMK PGRI Wlingi Blitar, Markanto Blak Blak’an Buka Suara
Teks foto ; Markanto
BLITAR, DORRONLINENEWS.COM – Program kunjungan industri yang di adakan oleh SMK PGRI Wlingi Blitar ini di duga sarat dengan grafitasi dan memperkaya diri Kepala Sekolah dan pihak panitia pelaksana.
Hal ini diungkapkan oleh pihak jasa event organizer kenthung tour yang berencana menghandle kegiatan kukrin ke Bali yang rencananya diadakan dibulan November 2023 namun kandas ditengah jalan karena pihak sekolah mengambil alih kembali kegiatan tersebut,tandas markanto kepada team liputan media ini.
Markanto menceritakan bahwa kegiatan tersebut tahun kemarin sudah dihandle oleh pihaknya sehingga pada tahun ini rencananya juga pihaknya yang menghandle, namun ditengah perjalanan kegiatan senilai kurang lebih Rp. 450 jutah ini diambil alih kembali oleh saudara Juari dan Teguh selaku ketua panitia.
Alasan pengambil alihan kegiatan tersebut sangatlah tidak masuk akal karena kesepakatan awal soal pembagian Cashback dinilai tidak wajar oleh markanto,berapa tidak dari total dana kegiatan kukrin ke Bali senilai 450jt ini kepala sekolah meminta 10% atau sekitar Rp. 45jt diawal.
Sedangkan untuk ketua panitia juari dan Teguh masing masing 7jt per bus sedangkan tahun ini menggunakan 15 bus untuk kegiatan kukrin ke Bali dengan dua gelombang. Markanto menambahkan kegiatan kukrin ke Bali ini rencana menginab 2 malam dengan obyek wisata Garuda Wisnu kencana, hotel lokasi yang strategis namun setelah penandatanganan MOU antar kedua pihak markanto tidak sanggup memberikan uang cashback yang diminta oleh pihak sekolah sesuai nominal tersebut diatas,namun hanya sanggup menginap satu malam tanpa GWK dan cashback untuk kepala sekolah sekaligus panitia menolak sehingga pihak sekolah melalui Juari dan teguh mengambil alih kegiatan tersebut untuk dikelola sendiri oleh pihak sekolah tandasnya.
Seiring berjalannya waktu ternyata kegiatan tersebut juga tidak sesuai harapan yang diminta ke markanto diantaranya pihak sekolah juga tidak masuk GWK bahkan hotel nya antara gelombang pertama dan kedua tidak sama, otomatis pihak sekolah mendapatkan keuntungan yang luar biasa.
Sementara itu ditempat terpisah Juari selaku ketua panitia saat dihubungi team liputan media ini via ponselnya justru memblokir.
Bahkan hingga berita ini diturunkan baik kepala cabang dinas pendidikan Jawa timur cabang Blitar maupun kepala sekolah sulit sekali dihubungi.(win)