Peristiwa

Kegiatan Kukrin SMK PGRI Wlingi Blitar Diduga Dijadikan Proyek Abadi Oleh Panitia

Teks foto : Kegiatan Kukrin di SMK PGRI Wlingi, Blitar

BLITAR, DORRONLINENEWS.COM – program kukrin yang di adakan pihak SMK PGRI Wlingi Blitar ini diduga jadi ajang pungutan liar untuk memperkaya diri yang dilakukan oleh oknum guru panitia yang bekerjasama dengan Kepala Sekolah.


Betapa tidak kegiatan kukrin yang menyerap anggaran ratusan juta ini diduga di mark up oleh panitia yang bekerjasama dengan kepala jurusan masing masing.


Untuk memuluskan aksi program kukrin yang diadakan oleh pihak sekolah ini cara bermainnya sangatlah cantik dan terorganisir sejak calon siswa mulai diterima masuk sekolah di SMK PGRI Wlingi dengan sistim tabungan yang di wajibkan setiap bulan.


Kecurangan pihak sekolah dalam hal Ini panitia kukrin cerdik sekali dalam pengelolanya, menjelang pelaksanaan kegiatan kukrin ketua panitia pelaksana yaitu JUARI menghubungi beberapa jasa event organizer yang ada di Blitar, setelah Itu juari mengundang beberapa EO tersebut untuk presentasi dengan para panitia Inti membas harga paket yang ditetapkan diantaranya biaya keseluruhan, cashback untuk kepala sekolah, cashback untuk panitia.


Inti dari undangan tersebut sebenarnya hanya kamuflase yang sudah dirancang oleh Juari dan kawan kawan selaku panitia, tujuan utama dari mengundang EO tersbut sebenarnya memuluskan besaran nominal yang diinginkan oleh pihak panitia.


Apabila pihak EO tidak mau menyepakati keinginan Juari dan kawan kawan Ini di jadikan sebuah kesempatan oleh panitia untuk meraup keuntungan yang lebih besar dari hasil kegiatan kukrin tersebut karena bisa menghadle kegiatan kukrin sendiri dengan mengacu memakai harga paket yang sudah diberikan oleh pihak EO termasuk menjiplak rute kegiatan, fasilitas,obyek kegiatan yang dituju.


Perlu diketahui tahun kemarin juari beserta pihak panitia saat mengundang salah satu EO yang sudah berlisensi dan terdaftar di kemenkumham dengan sangat terus terang menetapkan nominal cashback utk kepala sekolah 30-40jt dan untuk panitia inti 25jt nan,karena pihak EO Sudah berlisensi al hasil menolak permintaan pihak panitia.


Tidak hanya disini untuk melancarkan aksinya pihak panitia juga menyewa bus sendiri dan menghandle kegiatan kukrin tersebut sendiri.
kecurangan yang dilakukan oleh pihak panitia tidak hanya soal pemilihan EO tapi ketidak transparan soal biaya yang harus dibayar oleh wali murid ini juga dimanfaatkan untuk ajang meraup keuntungan dari program ini.


Betapa tidak selain diambilkan dari tabungan yang sudah berjalan ternyata wali murid masih harus merogeh kocek yang Funtastic untuk biaya kukrin,dari beberapa nara sumber yang ditemui team investigasi dilapangan menyebutkan kisaran anggaran kukrin ke bali ini sekitar 1,3jt hingga 1,4jt an per siswa dengan obyek wisata tanah lot, pantai pandawa, pantai melasti, Tari barong, krisna, joger, bedugul, diantara tujuan tersebut para siswa dikasih makan mayoritas nasi kotak sedangkan yang dirumah makan hanya beberapa saja, tidak itu saja ada bus yang trouble AC nya gak nyala sama sekali hingga membuat kami panik didalam bus saat kegiatan berlangsung terpaksa lepas baju Semua karena panas sekali Tandasnya kepada media ini.


Sementara itu ditempat terpisah Juari sebagai ketua panitia saat dihubungi via ponselnya membenarkan kegiatan tersebut sudah berjalan, tapi kalau mas nya mau tanya berapa Rab nya enggan menjelaskan, bahkan juari menantang kalau kegiatan tersebut sudah sesuai harapan sekolah.


Kalau mas nya mau tanya lebih detail monggo ngopi empat mata bersama team panitia saya biar tidak salah paham jelas Juari pada media ini.


Dari beberapa temuan data dilapangan pihak sekolah di duga mark up anggaran hingga jutaan Rupiah, bahkan dari hasil Ini baik kepala sekolah dan panitia meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
perlu diketahui di blitar menjadi ladang basah untuk kalangan kepala sekolah mulai dari SMPN hingga SMA dan SMK saat pengadaan program wisata maupun program study kampus / kunjungan industri.
betapa tidak, anggaran / biaya yang mencapai ratusan ribu hingga sejutaan ternyata dijadikan ajang mark up oleh oknum pejabat di dinas pendidikan, cabang dinas pendidikan hingga kepala sekolah.


Anehnya baik kepala dinas pendidikan kabupaten blitar & kepala cabang dinas pendidikan provinsi seakan mengindahkan peraturan yang diterapkan Oleh kementrian pariwisata yang salah satu sarat utamanya penyelenggara kegiatan harus sudah PT yang terdaftar di kemenkumham, ber NPWP PT, masuk asosiasi dibawah binaan kementrian pariwisata, menunjukan KPS,KIR,STNK armada yang mau dipakai dan wajib mendaftarkan asuransi perjalan wisata untuk seluruh pesertanya.


Praktek seperti ini tidak pernah terendus oleh dinas terkait dan aparat penegak hukum,kuat dugaan praktek mereka ini sudah terkondisikan secara turun temurun hingga menjadikan ladang bisnis abadi.


Ditempat terpisah kepala cabang dinas pendidikan SMA / SMK provinsi jawa timur cabang Blitar Solikin saat dikonfirmasi DORR sedang tidak ada ditempat, bahkan Dikonfirmasi Via whatsApp enggan berkomentar.(win)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close