Peristiwa

Pekerja Santri Binaan Tim Melek Industri Siap Mendobrak Dunia Kerja di KEK JIIPE PT Freeport Indonesia

Teks foto : 50 peserta pekerja santri produktif

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Sebanyak 50 peserta pekerja santri produktif akhirnya berhasil menuntaskan gemblengan selama 2 minggu. Peserta yang berusia 18-40 tahun ini telah dibekali Diklat Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) di BLKK (Balai Latihan Kerja Komunitas) Al-Ishlah Bungah Gresik.

Kegiatan Penutupan Pelatihan Pengelasan SMAW Angkatan ke-2 oleh Tim Melek Industri atas kerja sama dengan Bu Dyah Roro Esty Komisi VII DPR RI, dan BDI (Balai Diklat Industri) Kementerian Perindustrian RI bertempat di BLKK. Ponpes Al-Ishlah Bungah Gresik, Sabtu (15/7/2023).

Menariknya, Kegiatan Penutupan dimulai dengan pra acara dengan Bertawasul ke Makam Pendiri Ponpes Al-Ishlah Almaghfurlah Almarhum KH. Maimun Adnan oleh seluruh panitia dan peserta. Selanjutnya dilaksanakan registrasi peserta dan dibuka dengan ditandai menyanyikan Lagu Padamu Negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Kelas Angkatan ke-2 Dimas mewakili seluruh peserta menyampaikan kesan dan pesannya. Selain ucapan terima kasih dengan diadakannya Diklat ini, mewakili seluruh teman-teman, jika ada salah dan khilaf selama mengikuti diklat, mohon dimaafkan.

“Harapan terbesar ke depan, setelah mendapatkan ilmu, skill, dan pembekalan attitude upaya bisa segera berkarya, bekerja di perusahaan – perusahaan besar di Gresik, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Manyar,” ungkapnya penuh pengharapan.

Sementara Pembina Tim Melek Industri Lestari Widodo, S.Pd.I, M.Pd.I, M.Si mengatakan, kegiatan ini adalah keberlanjutan dari Diklat sebelumnya, yaitu merespons dinamika Industri yang berkembang pesat di Gresik.

“Dengan tidak meninggalkan kearifan lokal dan budaya santri, maka seluruh binaan Tim Melek Industri, sesuai arahan Presiden RI Bapak Ir. H. Joko Widodo, Para Kyai Sepuh adalah Pekerja Santri,” tandas Kang Widodo sapaan akrabnya.

Ditandaskan, Penyiapan Kompetensi, berupa Skill, Ilmu, sekaligus penanaman attitude merupakan konsentrasi dan fokus progres dari Tim Melek Industri ke depannya.

Para peserta benar-benar diseleksi dengan ketat, dan sesuai aturan dari Kementerian, termasuk persebaran peserta dari berbagai wilayah desa di Kecamatan Bungah dan di Kecamatan Manyar, termasuk ada beberapa dari Kecamatan lainnya di Kabupaten Gresik.

“Agar ada virus positif, yang tertanam pada generasi muda dalam perubahan mindset, sehingga ada bekal skill dan siap di dunia kerja,” tandas pria yang dikenal aktif tulus ikhlas bergelut di dunia sosial kemasyarakatan ini.

Lebih lanjut Kang Widodo menuturkan, kemitraan dari berbagai pihak, sangat diharapkan, termasuk saat ini Tim Melek Industri dipercaya oleh Bu Dyah Roro Esty yang kebetulan di Komisi VII DPR RI membidangi Industri,  BDI Kementerian Perindustrian, BLKK, termasuk pihak-pihak  lainnya bareng-bareng berikthiar, kolaboratif, sinergi, dalam rangka pengawalan SDM para Pekerja Santri.

Harapan ke depan, dalam setiap progres Tim Melek Industri, supaya out put dari binaan yang sudah dibekali Kompetensi bisa benar-benar dapat dikaryakan, di perkerjakan di Perusahaan Besar di Gresik, khususnya yang terdekat dengan Wilayah kita, yaitu Perusahaan di Kawasan JIIPE, mencakup PT. Freport Indonesia berikut Subcon-subconnya, Sariroti, Singyi, Hailiyang dan lainnya.

“Semoga usaha maksimal, ikhtiar Tim Melek Industri kemarin, hari ini dan ke depan selalu mendapatkan dukungan, supporting berbagai pihak, baik Pemerintah Pusat, DPR. RI, Kementerian terkait, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, sampai tingkat Kecamatan serta Desa-desa dan beberapa stakeholder lainnya,” harapnya serius.

Ditambahkan Kang Widodo yang juga Dosen Universitas Qomaruddin Bungah ini, segala ikhtiar tersebut dilakukan agar ke depan benar-benar tidak ada istilah menjadi penonton atau buruh di negara sendiri.

“Maka dari itu,  kita berbuat dengan maksimal, sehingga terwujud Berkah Bonus Demografi Kewilayahan sesungguhnya, mengurangi kemiskinan di Kabupaten Gresik sesuai dengan Komitmen dari Nawakarsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik serta Bentuk Penegakkan Perda Ketenagakerjaan Lokal yang wajib memperkerjakan 60 persen warga Gresik dalam dunia industri,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Tim BDI Kementerian Perindustrian RI yang diwakili Oleh Bu Retna Erry Triyana, SH mengucapkan terima kasih atas kerja keras Tim Melek Industri sebagai Gerakan Masyarakat yang fokus dan peka dalam menyongsong dunia industri.

“Tugas kami adalah melaksanakan pendidikan, pelatihan, bagi peningkatan Sumber Daya Manusia Industri yang Cakap dan Cerdas,” jelasnya.

Sesuai dengan aturan regulasi yaitu UU. Nomor 03 Tahun 2014, fokus kami ; Menciptakan Wirausaha Industri, Pembinaan Industri, Tenaga Kerja Industri, Konsultan Industri.

“Target kita, yang sudah progresnya mulai Tahun 2013, sudah rampung 400.000 lulusan diklat. Out put kami adalah bagaimana dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri, meningkatkan kompetensi calon pekerja, terakhir pengurangan pengangguran terbuka,” tutupnya.

Untuk diketahui, kegiatan Tim Melek Industri ini disambut baik dan diapresiasi oleh pihak pelaku Industri di Kawasan  JIIPE, Perusahaan di dalamnya, yaitu PT. Freport Indonesia, berikut Subconnya Chiyoda, Petrosea, PT. Hailiyang, PT. Singyi dan lainnya. Semoga seluruh peserta diklat, yakni Para Pekerja Santri dapat secepatnya diterima bekerja di PT Freeport Indonesia dan perusahaan lainnya. Aamiin…!!! (ono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close