Peristiwa

Tepat Sepekan, Jalan Poros Desa Tambakberas Terendam Banjir

Teks foto : Situasi jalan poros desa Tamqbak Beras, Cerme

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada beberapa waktu lalu sehingga mengakibatkan sungai kali lamong tidak mampu menampung debit air yang terlalu deras sehingga memicu terjadi jebolnya tanggul Desa Jono, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Jum’at, (03/03/2023)

Tepat seminggu lamanya Desa Jono dan Tambakberas di landa banjir. Saat ini, genangan air sudah mulai surut di perkirakan kedalaman air tinggal 10cm hingga 15cm, itupun tinggal akses masuk kampung saja.

Hal tersebut di ceritakan Sekretaris Desa (Sekdes) Mukhtar Gozali kepada awak media Dorronlinenews.com di aula balai desa Tambakberas, Gozali mewakili Kepala Desa ( Kades ) Tambakberas Wahyudi, yang mana Kades sudah sekitar kurang lebih 10 hari beliau sedang kurang enak badan (sakit).

Lanjut Gozali menyampaikan sebelum banjir terjadi, pihak Pemdes Tambakberas membuatkan Parapet sepanjang Desa Tambakberas sudah selesai di cor (tanggul) keatas 2 meter kebawah kedalaman 2 meter. Namun, sebelah selatan parapet yang belum terbangun yakni Desa Jono jebol dan tak mampu menahan derasnya debit air yang deras, hingga mengakibatkan banjir melanda desa Jono dan Desa Tambakberas.

Selanjutnya Gozali juga menjelaskan kronologi awal terjadinya banjir hingga menggenangi seluruh area tambak dan pemukiman warga Desa Tambakberas dengan luasan darat sekitar 30 hektar dan area tambak sekitar 527 hektar pertambakan yang rata rata tambak warga di isi ikan Udang Windu dan bandeng, di perkirakan warga gagal panen.

“Pada hari rabu Pemdes Tambakberas sudah mendapatkan informasi dari Kades Jono Asrun melalui telepon selular whats app (WA) bahwa di Desa Jono ada ‘keseran’ artinya, ( antara tanggul sama air lebih tinggi airnya ) Selanjutnya Asrun memberikan informasi tersebut supaya pemdes Desa Tambakberas mengumumkan terhadap warganya dan meminta agar mereka di kumpulkan, guna bergoyong royong benahi tanggulnya dengan dipasang ‘keseran’ yang terbuat dari anyaman bambu,” ungkap Sekdes Gozali.

“Pemasangan keseran tersebut di pasang bersama pemdes desa Jono gabung bersama pemdes desa Tambakberas beserta warga, Camat Umar Hasyim dan Forkopimcam Cerme ikut meninjau pasca pemasangan penahan tanggul tersebut, diberikan keseran sekitar 80 – 100 meter”.

“Jebolnya tanggul di sisi utara desa Jono pada hari kamis ( 23/02/2023 ) pukul 17.30 wib, bulan lalu mengakibatkan luapan air masuk ke area tambak hingga penuh dan airpun campur baur menjadi satu sehingga terkesan tambak seperti lautan. Selanjutnya air meluber sampai kepemukiman warga Desa Tambakberas pada hari jum’ at sore sekitar pukul 15.30 wib. Kedalaman air beragam dari 40cm hingga 1 meter lebih,” tambah Gozali.

Di sisi lain, Pemdes Desa Tambakberas juga sudah menyiapkan dan menyediakan tempat untuk warga terdampak, namun warga sendiri tidak ada yang mau meninggalkan kediaman (rumah), karena mereka sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu dan sebagai antisipasi warga memindahkan atau mengamankan barang barang berharganya ketempat yang lebih aman.

Sementara kades Jono Asrun saat di konfirmasi awak media mengaku,” Memang benar adanya keterangan yang ada dilapangan bahwa tanggul sebelah utara Desa jono Jebol dan kami sudah berupaya dalam pemasangan keseran penahan tanggul bersama warga namun melihat debit air yang begitu deras sehingga kami tidak mampu dan air meluber dan menggenangi desa Jono, area tambak dan pemukiman desa Tambakberas,” jelasnya.

Masih di tempat yang sama, Kades Wahyudi melalui Sekdes Gozali mengucapkan terimakasih terhadap Forkopimcam Cerme, Kades Se Kecamatan Cerme, Pemda melalui BPBD Gresik dan semua relawan yang turut membantu dan partisipasinya dalam musibah yang menimpa di desanya.

Lebih dalam Gozali melanjutkan pemaparannya bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, “Selain evakuasi warga yang terdampak banjir, BPBD Kabupaten Gresik berikan himbauan juga serahkan bantuan logistik, sembako dan Berikan bantuan terhadap warga Desa Tambakberas dan Jono sekitar 15 – 20 terpal,” paparnya.

“Kemudian, BPBD Gresik sampai saat ini terus melakukan pemantauan, pendataan dan kordinasi dengan perangkat desa dan pihak Kecamatan untuk menghadapi situasi tersebut,” tukasnya.(tyo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close