Mahasiswa IAI Ibrahimy melakukan KKN-T FGD Di Desa Ringintelu
Teks foto : Mahasiswa IAI Ibrahimy melakukan KKN-T FGD Di Desa Ringintelu
BANYUWANGI, DORRONLINENEWS.COM – Mahasiswa Kkn-T kelompok 15 IAI Ibrahimy menggelar sosialisasi terbuka dalam progam Focus Grup Discussipn (FGD) dengan tema “Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak” yang melibatkan beberapa elemen yang ada di masyarakat
Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) adalah desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan anak dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan sesuai dengan visi pembangunan Indonesia.
Sementara itu, sosialisasi ini difokuskan pada Urgensi Forum Anak Desa (FAD) dan Sahabat Perempuan dan Anak (FAD) yang bertujuan menyongsong kemajuan dan perkembangan Desa Ringintelu .
Mengingat indikator keberhasilan DRPPA yaitu, adanya pengorganisasian perempuan dan anak di Desa, tersedianya data desa yang memuat data pilah tentang perempuan dan anak, tersedianya pembiayaan dan keuangan desa dalam pembedayaan perempuan dan perlindungan anak di desa.
Keterlibatan Pemuda-Pemudi dalam penerapan DRPPA sangat diperlukan sebagai wujud partisipasi pemuda/pemudi untuk mendorong kesadaran masyarakat dan minimalisir adanya Kekerasan terhadap perempuan dan anak yang perhari ini masih kerap terjadi.
“Saya sangat mendukung dan mensuport dengan wadah FAD dan SAPA tersebut maka tugas tugas pemerintah desa sangat dibantu oleh masyarakat yang tergabung dalam organisasi yang nanti terbentuk di tingkat desa”, ujar budi santoso kepala desa Ringintelu
selain itu dirinya berharap elemen masyarakat juga ikut mengawal dan mendukung program program yang nantinya di bawa dalam organisasi untuk keberlangsungan generasi penerus bangsa yang kuat sehat dan bermartabat.
Terlebih faktor pada Orang tua perempuan selaku ujung tombak pelaksanaan program. Diharapkan bisa menjadi obyek yang perlu juga menjadi tempat berbagi ilmu dan wawasan sehingga progam tersebut berjalan secara maksimal.
“Semoga dengan acara tadi malam secara berkelanjutan bisa segera terbentuk di dalam sebuah lembaga yang membidangi tentang tugas pokok dan fungsi perempuan dan bagaimana memberikan ilmu kepada mereka, juga anak-anak di desa ringintelu”, Tambanya
Sementara itu kegiatan tersebut juga diharapkan menjadi stimulus khususnya bagi pemuda dan pemudi yang berusia 18 tahun kebawah untuk selalu aktif, kreatif, inovativ, serta produktif sebagai tunas muda (pelopor) untuk menunjang kemajuan
“Generasi muda adalah generasi emas, yang sangat penting eksistensinya untuk menunjang suatu perubahan. Sudah sepantasnya kita sebagai tunas-tunas muda sadar akan social intelligence, berperan bukan baperan untuk memulai perubahan, kemajuan bersama dan meminimalisir hal-hal yang tidak di inginkan”, ucap sulthan koordinator KKN-T Ibrahimy. (ian,dod)