Pemuda Pancasila Harus Menjadi Insan Pancasila, Yang Menjaga Keutuhan Pancasila
Teks foto : Pemuda Pancasila sedang ziarah di makam Pahlawan, dan bagi bagi masker
LUMAJANG, DORRONLINENEWS.COM – Ormas Pemuda Pancasila kabupaten Lumajang gelar upacara peringati Hari Kebangkitan Pancasila, dengan semangat menggugah dan mengembalikan jati diri Pancasila. Mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi insan-insan Pancasila, untuk menjaga Ideologi Negara, menjaga Pancasila dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, acara digelar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Lumajang, Kamis (01/10/2020).
Persiapan diawali dengan berkumpul di Kafe BMW Perum Biting, desa Kutorenon, kecamatan Sukodono, kabupaten Lumajang. Sebelum berangkat para pasukan PP diberikan nasihat dan saran oleh ketua PP dan kapolsek Sukodono. Pasukan Pemuda Pancasila (PP) beserta Srikandinya, beriringan mobil dan motor menelusuri jalanan menuju TMP memerahkan Lumajang. Dimotori sosok Agus Setiawan (Samco) akan membawa PP diambang kemajuan, dengan pengawalan dari kepolisian dan dinas terkait dengan tetap mematuhi protokol kesehatan anjuran pemerintah. Sepanjang jalan yang dilalui perjalanan PP menuju lokasi TMP, dimerahkan pasukan PP.
Dikatakan kapolsek Sukodono saat akan berangkat, bahwa di jalan harus menjaga keselamatan masing-masing, masuk TMP harus mematuhi protokol kesehatan, dan saat di dalam lokasi TMP tertib tanpa foto-foto. Dikatakan pula oleh Samco selaku ketua PP, “Kami berharap teman-teman bisa mematuhi apa yang dikatakan kapolsek, menjaga ketertiban, mematuhi protokol kesehatan dan jangan membuat gaduh atau onar di jalan maupun di lokasi TMP. Kita harus menjaga keamanan diri kita masing-masing, PP harus bisa menjadi contoh yang baik”, pesan Samco.
Dalam sambutannya selaku komandan upacara, Samco mengajak seluruh rakyat Indonesia khususnya anggota PP untuk menjadi insan Pancasila. “Kita ketahui bahwa saat ini globalisasi telah membawa tatanan dunia baru, tanpa batas telah mengubah kehidupan sosial secara besar-besaran. Perubahan sosial tersebut seringkali tidak sesuai dengan kultur kebudayaan bangsa Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengadakan gerakan-gerakan, sosialisasi-sosialisasi, edukasi-edukasi, guna mempertahankan kultur kebudayaan yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kita semua tentu sepakat, bahwa bangsa Indonesia dapat menjadi pohon yang berdiri tegak, rimbun, dan berbuah lebat”, ujar Samco.
“Sebagai analogi dari banyaknya budaya bangsa Indonesia, keanekaragaman yang ada di negara kita. Pohon besar ini melambangkan kemajuan dan peradaban bangsa kita bangsa Indonesia. Itulah bangsa Indonesia, akan semakin maju dan besar apabila kita semua mau menjaganya. Dengan menjadi insan-insan Pancasila, menjaga Ideologi negara, menjaga Pancasila, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara, telah melewati rintangan, berbagai gangguan dan berbagai hambatan yang berusaha merongrong dan menggantikannya sebagai ideologi negara Indonesia. Tak hanya komunisme, isme-isme yang lain juga selalu berusaha merongrong Pancasila”, lanjut Samco.
“Maka sudah sepantasnyalah kita Pemuda Pancasila terus menjadi penjaga Pancasila, jangan sampai pemberontakan-pemberontakan berbasis ideologi seperti yang sudah-sudah kembali terjadi minggu ini. Jangan sampai G30S PKI terjadi lagi, jangan sampai DITII merajalela kembali, kita harus siap menjadi benteng bagi Pancasila. Pancasila sebagai sebuah ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seharusnya diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga menjadi landasan berfikir dan berperilaku semua komponen bangsa dan negara. Maka sudah tugas kitalah mengingatkan semua anak bangsa untuk kembali dalam pelukan Pancasila, kita harus siap melawan yang berusaha merongrong ideologi Pancasila”, pungkas Samco.
Usai upacara dilanjutkan dengan tabur bunga ke makam para pahlawan, dilanjutkan konvoi, bagi-bagi masker di perempatan Adipura diteruskan putar Alun-alun dan finish di halaman Stadion Semeru Lumajang. (Jiwo/Lono)