Pak Qosim dan Dokter Alif Dengarkan Harapan Petani di Desa Ngasin dan Jombang Delik Kecamatan Balongapanggang
Teks Fot : QA Sapa petani di kecamatan Balongpanggang
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – SEJUMLAH harapan warga di sepanjang aliran Kali Lamong di Gresik Selatan disampaikan kepada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gresik Qosim-Alif (QA) dalam acara sambung rasa, Selasa (6/10/2020). Harapan tersebut diakomodasi oleh Pak Qosim dan Dokter Alif untuk dijadikan prioritas pembangunan wilayah Selatan jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Gresik 2020-2025 mendatang.
Dalam kegiatan Sambung Rasa di Desa Ngasin, Kecamatan Balongpanggang, petani setempat mengeluhkan produksi padi yang terus merusak akibat lahan pertanian yang digarap sebagian besar gagal panen. Menurut Heru, petani Desa Ngasin, dia bersama warga sangat resah mendengar informasi subsidi pupuk yang akan dihapus oleh pemerintah pusat.
“Kami berharap jangan sampai dihapus pak, masih banyak warga yang tidak mampu untuk membeli. Dan ada yang beli, ujung-ujungnya pupuk sudah habis,” katanya.
Belum lagi lanjut Heru, nanti para petani merugi karena gagal panen karena lahannya kena hama tikus atau wereng. “Ini saja sudah habis masa panen, belum memuaskan untuk ekonomi bagi petani,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Pak Qosim memastikan akan membantu petani dengan mengupayakan penambahan alokasi pupuk bersubsidi bagi petani. Diakui kebutuhan pupuk bersubsidi berkurang, dan itu terjadi di seluruh Indonesia. Namun demikian QA nanti akan berjuang menambah jatah alokasi pupuk bersubsidi ke Kementerian Pertanian. Terlebih Gresik merupakan salahsatu lumbung padi di Provinsi Jawa Timur.
“Subsidi nanti akan disalurkan oleh pemerintah. Tidak hanya penambahan pupuk bersubsidi, nanti Pemerintah Kabupaten Gresik akan membeli gabah petani dengan harga sesuai ketentuan pemerintah dan tidak merugikan petani,” katanya.
Agar tanaman tidak gagal panen dan produksi bertambah, Pak Qosim akan mengupayakan pemberian edukasi kepada petani melalui penyuluh pertanian di lapangan. Mereka akan diberi edukasi bagaimana menanam berbagai macam tanaman yang terus bisa dikembangkan. “Para pemuda juga perlu diperdayakan untuk regenarasi para petani,” jelas Qosim.
Dan nanti pasar tanaman hasil panen petani akan dipasarkan di badan usaha milik daerah (BUMD). Soal Kali Lamong yang sering banjir, Pak Qosim berjanji akan menyelesaikan persoalan itu di tahun pertama pengabdian QA. “Dulu Balai Besar Bengawan Solo (BBWS, Red) belum mengizinkan karena menunggu keputusan beberapa kota yang tidak hanya Gresik dilewati Kali Lamong,” kata Pak Qosim.
Sementara itu Cawabup QA, Dokter Alif juga mendengarkan keluhan serupa dari petani di Desa Jombang Delik, Kecamatan Balongpanggang. Petani megeluhkan hasil produksi yang tidak seimbang dengan biaya pertanian. Mereka meminta Dokter Alif memperjuangkan penambahan pupuk, pembelian gabah petani dan pemasaran.
Harapan lainya yang disampaikan di antaranya kebutuhan irigasi dan saluran air yang memadai. Ini untuk mengalirkan air dari Kali Lamong. Sebab, jika menyedot air melalui pipa palalon dengan mesin pompa diesel biaya untuk diesel lebih mahal. Selanjutnya pemberantasan hama tikus.
“Kami perlu langkah efektif untuk memberantas tikus. Yang sudah kami lakukan melalui pola “Gropyok” ( mengejar sampai sarang) sudah kami laksanakan. Namun kami minta program pemberantasan ini menjadikan ini prioritas Dokter Alif,” ujar Sumadi, petani Desa Jombang Delik.
Atas keluhan ini, Dokter Alif sependapat dengan Pak Qosim, nantinya QA akan memperjuangkan penambahan pupuk bersubsidi. Kartu tani diharapkan mampu memberikan solusi termasuk mengenai masalah pupuk. Sehingga, kartu tani nanti di fungsikan untuk memberikan informasi data yang valid antara kebutuhan dan realisasi program yang berhubungan dengan pengembangan sektor pertanian.
“Selanjutnya untuk Pengembangan infrastruktur desa, kami akan evaluasi pelaksanaan dan pengembangan infrastruktur di tingkat desa, basis data informasi berasal dari pemerintahan desa (usulan dan program),” jelas dia. (Lono)