Peristiwa

AAL Ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila Virtual

Teks foto : Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. bersama para Pejabat Utama AAL dan Taruna AAL mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila secara virtual yang berlangsung di Gedung Maspardi, Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya,

SURABAYA, DORRONLINENEWS.COM – Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. bersama para Pejabat Utama AAL dan Taruna AAL mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila secara virtual yang berlangsung di Gedung Maspardi, Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya, Kamis (1/10).

Upacara peringatan Kesaktian Pancasila tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19. Upacara dilaksanakan secara virtual dengan jumlah peserta yang dibatasi.

Acara dimulai pukul 08.00 Wib terpusat di Monumen Pancasila Sakti Jakarta Timur, dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo dengan mengusung tema “Indonesia Maju Berlandaskan Pancasila”.

Upacara disiarkan televisi nasional serta saluran media sosial Youtube Sekretariat Negara. Dalam situasi pandemi Covid-19, petugas di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya dibatasi, terdiri dari Komandan Upacara, pasukan upacara 20 orang dan Korps Musik 35 orang.

Pembacaan Teks Pancasila dilakukan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo, sedangkan Pembukaan UUD 1945 dibacakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Ir. La Nyalla Mahmud Mattalitti serta pembacaan dan penandatanganan Ikrar oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Dr. (H.C.) Puan Maharani . Tidak ada pidato yang dibacakan oleh Presiden Jokowi dalam upacara tersebut. Upacara berlangsung singkat dari pukul 08.00 dan berakhir pukul 08.14 WIB.

Meski kegiatan tersebut tidak dihadiri secara fisik, namun para Pejabat Utama dan Taruna AAL yang mengikuti upacara secara virtual, mengikutinya dengan khidmat melalui vicon.

Usai pelaksanaan upacara, Gubernur AAL menyampaikan beberapa penekanan kepada para Taruna diantaranya mengajak para Taruna sebagai generasi muda untuk banyak membaca, tahu, mengerti dan paham terhadap sejarah bangsa Indonesia, sehingga dengan tahu sejarah, kita bisa waspada dan menghindari terulangnya tragedi kelam bangsa Indonsesia seperti peristiwa G 30 S/PKI ini. (Kabagpen AAL/Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close