Peristiwa

Data Sebaran Covid Tidak Akurat Relawan Covid Sesalkan Aplikasi Baru Harga Ratusan Juta Yang Belum Berfungsi

Data sebaran Covid - 19 kabupaten Sampang

Teks foto : peta sebaran covid yg tidak akurat

 

 

MADURA,DORRONLINENEWS.com – Peta  sebaran covid 19 di Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur yang di publikasikan tidak akurat.

Berdasarkan data sebaran covid pertanggal 7 / 8 sampe 9 Agustus 2020 ada perbedaan jumlah untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dimana sekarang berubah nama menjadi Suspek.

Tanggal 7 Agustus 2020,jumlah Suspek berdasarkan peta sebaran covid milik diskominfo,di temukan 40 pasien.

Namun setelah di hitung jumlah Suspek setiap kecamatan,di temukan jumlah pasien Suspek 41 orang.

Sedangkan peta sebaran covid tanggal 8 Agustus,di situ disebutkan jumlah pasien Suspek sebanyak 40 pasien,tapi setelah di total,jumlah Suspek juga di temukan 41 pasien.

Untuk tanggal 9 Agustus,jumlah Suspek perkecamatan di temukan 40 pasien,tapi di peta sebaran covid,ada 39 pasien Suspek.

Jika di kalkulisakan dari tanggal 7 sampe 9 Agustus,perharinya ada selisih satu pasien dari jumlah data yang di publikasikan oleh pihak diskominfo.

Kordinator relawan percepatan penanganan covid besutan tiga kementerian Abd Hamid kepada awak media ini senin (10/8/2020) menuturkan keakuratan data sebaran covid layak di pertanyakan.

“Apalagi selama tiga hari berturut turut ada selisih jumlah untuk pasian suspek (PDP) dimana setiap harinya ada selisih satu orang.

Salah satu contoh peta sebaran covid yang di publikasikan tanggal 9 Agustus,di situ jelas di sebutkan untuk Suspek berjumlah 39 orang.

“Namun ketika di total jumlah suspek di setiap kecamatan,kami menemukan jumlah 40 pasien Suspek.

Hamid akrab di sapa juga mengatakan kalau memang aplikasi milik Diskominfo itu tidak layak,kenapa aplikasi yang baru tidak di fungsikan.

Karna pemerintah melalui Badan penanggulanganan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Sampang pulau Madura sudah melakukan pembelian aplikasi baru.

“Kenapa Aplikasi yang baru senilai ratusan juta sampe sekarang kok belum di fungsikan.

Infonya aplikasi yang di beli BPBD dari pihak ketiga itu lebih canggih ucap Hamid ringkas saat di mintai komentar.

Plt dinas komunikasi dan informasi (diskominfo) Kabupaten Sampang Amrin Hidayat senin (10/8/) di kantornya mengakui ada kesalahan.

“Mohon maaf,kami mengakui ada keselahan input di salah satu kecamatan ucapnya.

Namun PLT Diskomimfo yang akrab di sapa Amrin juga bilang kedepan pihaknya tidak akan menerima data manual,Karna kalau data manual seperti itu rawan dengan kesalahan ucapnya.

Di singgung aplikasi belum di fungsikan Amrin tidak mau komentar karna itu bukan ranahnya.

“Mohon maaf, untuk aplikasi yang belum di fungsikan saya tidak berani komentar karna itu ranah BPBD jelasnya. (awa/Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close