Temuan Wali Kota Probolinggo Saat Meninjau Pembekalan Di sejumla Sekolah
Pemkot Probolinggo
Teks Foto : Wali Kota Habib Hadi Saat Meninjau Pembekalan Murid Baru Di Sejumlah Sekolah
PROBOLINGGO, DORRONLINENEWS.com -Bersumber dari Portal Pemkot Probolinggo yang ditulis oleh saudara Fahmi bahwa Pembekalan murid baru SD dan SMP Negeri di Kota Probolinggo berlangsung mulai Senin (13/7). Untuk mengetahui sejauh mana respon wali murid dan guru terhadap sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) sesuai instruksi Kementerian Pendidikan RI, Wali Kota Hadi Zainal Abidin meninjau langsung ke sejumlah sekolah.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan M.Maskur, sekolah pertama yang ditinjau adalah SMP Negeri 6 di Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok kemudian SD Kareng Lor 1, sekolah inklusi di SMP Negeri 3 dan SD Jati 1.
Pembekalan murid baru berlangsung ketat dengan menerapkan protokol kesehatan. Siswa baru yang hadir didampingi orangtua masing-masing. Sebelum masuk mereka harus mencuci tangan dan duduk berjarak satu sama lain. Kedatangan siswa dan wali murid pun dibuat berjenjang, dibagi beberapa sesi menghindari penumpukan.
Pembekalan untuk memberikan penjelasan kepada wali murid untuk mengikuti kegiatan sekolah di tengah situasi dan kondisi pandemi berjalan lancar. Lantas apa temuan Wali Kota Habib Hadi saat meninjau sekolah-sekolah tersebut?
“Untuk SD ada penyesuaian dengan kondisi yang murid baru yang baru masuk ke kelas 1. Tentunya ada kendala, apakah semua muridnya sudah bisa membaca dan menulis. Kalau belum, tentunya pembelajaran daring tidak bisa dan harus ada cara. Saya berharap sekolah lakukan langkah mengatur jadwal agar mereka bisa datang ke sekolah diantar orangtua untuk belajar menulis dan membaca. Yang sudah bisa (baca tulis) silahkan daring,” jelas Habib Hadi.
Di sekolah SMP, wali kota mendapati keluhan wali murid yang belum punya handphone android sebagai media pembelajaran daring. Terkait masalah itu, wali kota meminta sekolah menyiapkan tempat untuk murid tetap belajar ke sekolah sehingga tidak ada yang ketinggalan dan menyesuaikan kondisi yang ada.
“Saya minta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuat edaran ke sekolah untuk memberikan kesempatan belajar di sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat. Khusus anak masuk SD supaya belajar menulis dan belajar di sekolah dan kesempatan belajar di sekolah bagi mereka yang tidak punya handphone android,” tegas Habib Hadi.
Kesempatan belajar tersebut, lanjut wali kota, juga harus diberikan kepada sekolah inklusi. “Harus dipahami, anak berkebutuhan khusus harus punya kesempatan belajar yang sama. Sekolah punya metode sendiri. Saya tekankan, tidak boleh ada anak sekolah di Kota Probolinggo terbengkalai pendidikannya dan harus mendapat perhatian pemerintah,” ungkap mantan anggota DPRD dan DPR RI ini.
Untuk mendukung program pembelajaran daring, pemerintah daerah menyediakan fasilitas berupa paket data internet bagi murid dan guru. Kepala Disdikbud pun mengaku siap menjalankan petunjuk wali kota usai meninjau ke sejumlah sekolah.
“Mudah-mudahan orangtua berupaya memenuhi kebutuhan anaknya, kalau kuota sudah disediakan pemerintah. Kami menyediakan paket data maksimal Rp 50 ribu per bulan per anak,” ujar M.Maskur. Saat disinggung soal pembelajaran bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), karena sangat rentan maka pembelajarannya tetap diatur menggunakan daring. (Woko/Lono)