Peristiwa

Puluhan Pasar Tradisional di Surabaya Sudah Dilengkapi Tirai Plastik

Pasar Tradional Surabaya

Teks Foto :  Puluhan Pasar Tradisional di Surabaya Sudah Dilengkapi Tirai Plastik

 

SURABAYA, DORRONLINENEWS.com –
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya terus melakukan penataan pasar. Setelah dua pasar dijadikan pilot project pasar tangguh, yakni Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo, puluhan pasar tradisional lainnya juga disiapkan menjadi pasar serupa.

Berbagai langkah telah dilakukan untuk menuju tatanan normal baru. Salah satunya adalah pemasangan tirai plastik di pasar basah. Tirai ini sudah dipasang di puluhan pasar yang dikelola PD Pasar Surya.

“Dalam pemasangan tirai plastik ini, kami mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya. Pemasangan dilakukan Dinas Cipta Karya,” kata Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya, M Taufiqurrahman, Minggu (21/6/2020).

Ada puluhan pasar yang sudah dipasangi tirai plastik tersebut. Selain Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo, pasar lain di antaranya adalah Pasar Pabean, Wonokitri, Pakis, Simo Gunung, Lakarsantri dan Pasar Simo.

Selain itu, Taufiqurrahman menyebut, Pasar Kupang Gunung, Dukuh Kupang, Dupak Bandarejo, Krukah, Pucang Anom hingga Blauran Baru juga sudah dipasangi tirai plastik. Tak hanya itu, di pasar-pasar yang lain juga telah diterapkan demikian. Yakni di Pasar Asemrowo, Kembang, Kendangsari, Keputih, Bratang, Keputran Selatan dan Pasar Wonokromo.

“Pemasangan tirai plastik ini agar ada sekat atau pembatas antara pedagang dengan pembeli. Selain itu juga sebagai pelindung agar tidak ada interaksi langsung antara pedagang dengan pembeli,” terangnya.

Tidak hanya pemasangan tirai plastik, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar tradisional dilakukan dengan mengubah kebiasaan cara transaksi. Umumnya, pembayaran dilakukan dengan pembeli memberikan uang secara langsung kepada pedagang. Kini, cara itu diganti. Pembayaran di pasar tradisional harus memakai nampan. “Uang dari pembeli ditaruh di nampan, jika ada uang kembalian juga diletakkan melalui nampan,” jelas Taufiqurrahman.

Atas perubahan cara pembayaran itu, Pemkot Surabaya sudah memberikan bantuan 10 ribu nampan. Nampan-nampan tersebut lantas sudah dibagikan kepada para pedagang.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin menyatakan, bahwa sosialisasi juga dilakukan di 67 pasar pengelolaan PD Pasar Surya dalam rangka pembentukan satgas pasar tangguh. Satgas ini terdiri dari unsur pengelola pasar dan perwakilan pedagang.

“Kami sudah mengumpulkan seluruh kepala cabang dan kepala pasar agar membentuk satgas yang melibatkan perwakilan pedagang di semua pasar yang kita kelola,” kata Muhibuddin.

Ia menjelaskan, dalam konsep tatanan normal baru di pasar tradisional, satgas ini memiliki peran dalam pasar tangguh. “Satgas ini yang memiliki fungsi melaksanakan dan mengawasi kegiatan di dalam pasar,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyampaikan, hampir semua pasar di bawah pengelolaan PD Pasar Surya telah dipasang tirai plastik. Pemasangan tirai plastik ini sebagian besar dilakukan oleh pedagang bahan basah.

“Untuk bahan-bahan basah, seperti pedagang ikan, daging, dan tahu, yang nyiprat-nyiprat ada airnya itu. Nah, supaya airnya tidak nyiprat ke pembeli dikasih tirai atau pembatas plastik,” kata Hebi

Menurut Hebi, pemasangan tirai plastik pada pedagang bahan basah ini juga mendapat berbagai respon dari masyarakat. Ada yang mendukung, adapula yang masih kurang paham terhadap fungsi pembatas tersebut.

“Terus terang ini adalah hal baru. Namun kita terap arahkan mereka untuk bagaimana pun itu adalah salah satu upaya memutus mata rantai Covid-19,” jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, ketaatan pengunjung maupun pedagang terhadap protokol kesehatan di pasar tradisional juga terus meningkat. Hebi menilai, tak hanya pedagang, para pembeli pun juga semakin sadar akan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan di pasar.

“Kemarin kita menyebarkan kuisioner, ternyata hasilnya sudah 70 persen masyarakat itu sudah patuh. Jadi kan ada pengelola, pedagang dan pembeli yang mengisi kuisioner, kemudian ada surveyor dari pemkot juga mengisi,” ungkap dia.

Meski begitu, Hebi menyatakan, bahwa pihaknya akan terus masif melakukan edukasi baik kepada pedagang maupun pembeli tentang pentingnya disiplin menjaga protokol kesehatan di pasar. Nah, untuk mendukung hal itu, Pemkot Surabaya bersama PD Pasar Surya dan satgas juga melakukan pengawasan di pasar.

“Jadi ada pengawasan, kalau yang kurang atensi itu dikasih teguran atau edukasi lebih lanjut. Saya lihat kalau orang maksernya hilang itu saja sudah takut. Artinya mereka sudah mulai sadar pentingnya protokol kesehatan,” pungkasnya. (Yous/Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close