Ragam

Wagub Emil Optimis Kolaborasi Big Data dan Komatda Bisa Turunkan Angka Kebutaan di Jatim

Wagub Jatim

Wagub Emil Pengukuhan Ketua Umum Komatda Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya

SURABAYA, DORRONLINENEWS.com –
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak merasa optimis terhadap upaya penurunan angka kebutaan di Jatim. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengkolaborasikan Big Data yang tengah dikembangkan Pemprov Jatim dengan upaya Komite Mata Daerah (Komatda) Jatim.

“Jadi ini yang dinamakan sinergy policy”, ujar Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak di acara Pengukuhan Ketua Umum Komatda Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum’at (18/10) malam.

Masih menurut Emil Dardak, sapaan akrab Wagub Jatim, kolaborasi yang dimaksud adalah perihal pemetaan wilayah-wilayah yang menjadi kantong-kantong penderita gangguan mata di Jatim.

Pemetaan tersebut dapat dilakukan oleh perawat Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) dengan melakukan assesment di wilayah kerja masing-masing. Dari hasil tersebut nantinya akan dijadikan acuan untuk penajaman ke daerah prioritas penanganan.

“Misal ada 3.000 perawat Ponkesdes, kita akan minta mereka assesment di wilayah kerja masing-masing yang juga disinergikan dengan pendataan di Puskesmas. Untuk kemudian bisa dijadikan pedoman bupati/walikota mana yang harus kita ajak bicara”, tutur Wagub Emil.

Mengacu pada hasil penelitian Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) pada tahun 2015 didapatkan hasil yang menunjukkan angka kebutaan Jatim sebesar 4.4 % dari populasi usia 50 tahun keatas, dengan kasus katarak sebesar 81,1 %. Angka tersebut masih diatas rata-rata nasional yang berada pada kisaran 3 %.

Hal tersebut, menurut Wagub Emil menjadikan katarak sebagai PR (Pekerjaan Rumah) bersama bagi Pemprov dan Komatda Jatim.

Selain fokus pada operasi katarak, Wagub Emil menjelaskan, penanganan juga harus fokus kepada prevalensi lain yang bisa menjadi penyebab kebutaan, seperti refraksi error dan kerusakan syaraf mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Senada dengan Wagub Emil, Ketua Komatda Prof. Muhammad Nuh mengaku optimis bahwa kolaborasi dengan Pemprov Jatim bisa menjadi langkah yang sempurna guna mencapai target 2023 Jatim bebas katarak. Tak ingin menunda terlalu lama, dirinya mengajak para anggota Komatda Jatim untuk segera melakukan rapat koordinasi bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim sebagai upaya penentuan langkah awal yang akan diambil.

“Kita tekad bersama bahwa 2023, Jawa Timur bebas katarak”, tegas M. Nuh dalam sambutan perdananya sebagai Ketua Komatda Jatim.

Sementara itu, turut hadir pula Ketua Komatnas, Andy F. Noya. Dirinya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada anggota Komatda Jatim yang dilantik. Ia berharap Komatda Jatim nantinya tak hanya fokus pada katarak namun juga refraksi error atau gangguan penglihatan yang dialami oleh anak-anak. Hal tersebut menjadi satu tugas yang tidak bisa dikesampingkan mengingat fakta bahwa penurunan kualitas penglihatan berdampak pada penurunan produktivitas.

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah melibatkan sektor-sektor di lingkungan kesehatan seperti UKS. Jika bisa dilakukan intervensi ke dalam UKS itu, diharapkan bisa ditambahkan kegiatan pemeriksaan mata bagi anak-anak”, tutur Andy.

Pemeriksaan mata kepada setiap anak di sekolah diharapkan bisa menjadi alternatif upaya penurunan tingkat gangguan penglihatan secara nasional.

Sementara itu, dikukuhkannya Prof. DR. Ir. Muhammad Nuh, DEA sebagai Ketua Umum Komatda Jatim berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa no 188/487/KPTS/013/2019 tentang Pembentukan Komite Mata Daerah (Komatda) Prov. Jatim periode tahun 2019-2022. (Yous/Lono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close