Ekonomi dan Bisnis

Gubernur Khofifah Dorong Industri Petrokimia di Jatim

Gubernur jatim mendorong PT Petrokimia

SURABAYA, DORRONLINENEWS.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan akan terusmendorong pengembangan industri petrokimia di Jawa Timur guna meningkatkan nilai tambah produk karena komoditas sektor ini pasar eksportnya sangat besar dan pasti menambah penyerapan tenaga kerja baru.

Menurutnya, industri petrokimia perlumendapatkan perhatian khusus lantaran berstatus sebagai industri padat modal, padatteknologi, dan membutuhkan energi dalam jumlah besar.

“Tentu saja tanpa mengesampingkan aspek lingkungan. Saya ingin industripetrokimia bisa berkembang semakin besar di Jawa Timur namun tetap menjagakeseimbangan lingkungan hidup,” ungkap Khofifah saat peletakan batu pertama pembangunan Gresik Amonia Receiving / Storage Terminal di Kawasan IndustriMaspion Manyar – Gresik, Rabu (25/9).

Khofifah mengatakan, perkembangan industri petrokimia di Jawa Timur tentusaja akan berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. Dirinyaoptimistis industri ini akan mendorong tumbuhnya industri turunan Petrokimia yang bisamenjadi bahan baku berbagai industri hilir. Apalagi, tambah dia, dalam peta jalanMaking Indonesia 4.0, industri petrokimia ditetapkan sebagai salah satu sektor yangmendapatkan prioritas pengembangan agar menjadi pionir dalam penerapan RevolusiIndustri 4.0.

 

“Saya yakin dengan dibangunnya fasilitas ini akan tumbuh industri turunannya.Jika industri-industri baru muncul, maka otomatis mereka akan membutuhkan tenagakerja trampil dalam jumlah besar sehingga akan menyerap angkatan kerja lebih besar,”imbuhnya.

PT Parna Maspion Industri akan membangun Gresik Amonia Receivingberkapasitas 6000 ton di atas lahan 11 ribu meter persegi lahan. Total proyeknya adasenilai USD 17 juta. Dengan tangki tersebut industri ini akan memenuhi kebutuhanamonia di Pulau Jawa yang diperkirakan sekitar 300 ribu ton amonia per tahun.Perusahaan PT Parna Maspion Industri sendiri merupakan perusahaan investasi dalamnegeri dengan pemegang saham PT. Parna Raya, PT. Amonia Jatim Energi (MaspionGroup), PT. Rodamas, dan PT. Bara Perkasa Investama. Rencananya pembangunan membutuhkan waktu 18 bulan dan ditargetkandapat mulai beroperasi komersial pda semester pertama tahun 2021. Adapun GresikAmonia Receiving dilengkapi dengan fasilitas blending aquos amonia dan tangkinya.Untuk pasokan tangki didukung oleh Kapal Amonia yang saat ini dimiliki oleh PT.Pelayaran Artha Samudera (Parna Raya Group), juga truk-truk pengangkut baik yangakan dimiliki sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga.

“Kami berharap pengembangan industri di Jawa Timur dapat lebihmengedepankan penggunaan komponen lokal. Termasuk tenaga kerja yang ikutbekerja, harus diutamakan dari Jawa Timur,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Parna Maspion Industri Nahot ParsadaanNapitupulu mengatakan nilai investasi proyek pembangunan Gresik Amonia Receivingmencapai angka 17 juta Dollar AS. Nahot yakin bahwa pasca pembangunan GresikAmonia Receiving ini maka industri turunannya juga akan ikut tumbuh mengingatamonia adalah industri kimia dasar yang memiliki banyak industri turunan sepertiindustri pupuk, MSG, Lysin, Ammonium Nitrat, caprolactam (nylon 6), soda ash. “Nantinya fasilitas tangki ini bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 30 orangkaryawan untuk operasi, untuk industri sekitar 100 orang. Sedangkan industriturunannya diharapkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 200 orang,” imbuhnya.

Jatim sebagai The Awakening GiantSementara itu dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga menyinggungposisi Jawa Timur yang merupakan awakening giant (raksasa yang bangkit) diIndonesia. Menurutnya, Jawa Timur memiliki potensi sumber daya alam sekaligussumber daya manusia yang melimpah dan berkompeten. Hal ini didukung denganketersediaan infrastruktur yang memadai di berbagai sektor pembangunan. “Semuanya sudah dimiliki Jatim, tinggal membangun sinergitas diantaraseluruh pemangku kepentingannya saja. Terutama bagi mereka yang bergerak di duniausaha dan dunia industri (DUDI). Jika ini berjalan sesuai rencana, maka saya yakinJawa Timur akan semakin maju dan sejahtera,” tuturnya.

Dijelaskan, Pemerintah berkomitmen penuh membangun konektivitas di antarakawasan-kawasan industri. Infrastruktur berupa jalan tol diupayakan menyambungkanseluruh bidang kehidupan alias tidak berdiri sendiri, namun memiliki keterkaitan dengankawasan produktif. Kawasan produktif itu sendiri, kata Khofifah bisa kawasan industri,permukiman, kawasan pelabuhan, bandara sampai ke pariwisata.Gubernur khofifah berharap bahwa ini semua akan menjadi masterplan yangbisa diakses oleh banyak pihak terutama ketika investor yang akan masuk ke Jatim.Melalui masterplan yang disusun tersebut, para investor bisa mengetahui titik-titik yangdisiapkan untuk area industri, titik koordinatnya, jenis investasinya, sehingga investorbisa menentukan titik mana yang akan menjadi sasaran investasinya. (Yous)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close