Peristiwa

Verifikasi Proklim Lestari 2025 Di Desa Senduro 10 Desa Binaan Senduro Hadir

LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Pemerintah desa Senduro, kecamatan Senduro, kabupaten Lumajang beserta 8 desa 2 kelurahan di kabupaten Lumajang dengan penuh sukacita menyambut kedatangan Tim Verifikasi Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari Tahun 2025, yang hadir dalam rangka melakukan verifikasi lapangan atas partisipasi aktif Desa Senduro dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Acara penyambutan berlangsung di Balai Desa Senduro, dihadiri oleh jajaran perangkat desa, kader lingkungan, tokoh masyarakat, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup provinsi Jawa Timur, serta kepala DLH kabupaten Lumajang, forkopimca Senduro dan warga setempat yang antusias menyambut kunjungan penting ini, Senin (07/07/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Desa Senduro menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap komitmen desa dalam menjaga kelestarian lingkungan. Beliau menekankan bahwa Proklim bukan hanya sekadar program, tetapi bagian dari upaya bersama masyarakat untuk mewujudkan desa yang tangguh terhadap perubahan iklim dan berkelanjutan.

Dalam kegiatan tersebut dilakukan sesi tanya jawab, dari perwakilan masing-masing desa dari 10 desa binaan desa Senduro tersebut saling melaporkan kegiatan di desanya. Hal ini dipandu kepala desa Senduro sebagai pembina, didampingi Camat dan Kapolsek Senduro. Salah satu kepala desa dari desa binaan tersebut, yaitu Sumarli kepala desa Petahunan, kecamatan Sumbersuko melaporkan kegiatan di desanya.

Kepala desa Petahunan, Sumarli di depan tim verifikasi menyampaikan, bahwa di desanya mempunyai wisata yang lagi berkembang pesat di era kepemimpinannya. “Selama saya jadi kepala desa, sejak tahun 2021 sampai sekarang tidak ada anggaran yang saya turunkan ke Bumdes. Semua pengelolaan itu hasil dari Tumpak Selo asli yang bermodal 60 juta di awal mulanya sebelum saya, sekarang omsetnya menjadi 1,8 miliar selama 3 tahun ini. Alhamdulillah, dengan binaan dari beliaunya (Kepala desa Senduro) untuk sampah di desa Petahunan, sekarang semua warga desa Petahunan tidak membuang sampah di sembarang tempat”, ujar Sumarli.

“Seluruh wilayah desa  Petahunan sudah tak kasih tong sampah, dan ada petugas pemungut sampahnya. Ini dibiayai oleh distribusi masyarakat sendiri, saya juga lokasi mata air, sebetulnya mata air itu bukan di wilayah saya tetapi mata air dari pemandian alam Selokambang. Pembuangan untuk irigasi pertanian, tetapi saya fungsikan untuk wisata. Saya juga punya lahan sedikit, dengan hasil bimbingan beliau saya sudah buat hutan rakyat. Sudah saya tanami pohon untuk menjaga kelestarian sumber mata air tersebut”, ungkapnya.

Tim verifikasi akan melakukan peninjauan langsung ke berbagai lokasi kegiatan ProKlim, termasuk bank sampah, taman hijau desa, kawasan konservasi sumber air, serta kelompok tani yang menjalankan praktik pertanian ramah lingkungan. Kehadiran Tim Verifikasi Proklim Lestari ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan, khususnya di desa Senduro.

Kepala DLH kabupaten Lumajang, Dra Hertutik M SE kepada awak media menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan Proklim Lestari. “Desa Senduro ini maju ke tingkat Nasional yang didukung oleh 10 desa yang dibina yaitu : Desa Sumberurip kecamatan Pronojiwo. Desa Kaliuling kecamatan Tempursari. Desa Sombo kecamatan Gucialit. Desa Kertowono kecamatan Gucialit. Desa Kedungrejo dan Sidorejo kecamatan Rowokangkung. Desa Banyuputih Lor kecamatan Randuagung”, terangnya, saat diwawancarai awak media.

“Desa Petahunan kecamatan Sumbersuko, kelurahan Kepuharjo dan kelurahan Rogotrunan kecamatan Lumajang. Kegiatan ini adalah salah satu capaian kabupaten untuk mencapai Proklim Lestari yang ditahun-tahun sebelumnya setiap tahun kabupaten Lumajang mampu mengukir di tingkat nasional untuk program kampung iklim lestari. Jadi tahun kemarin itu desa Pasrujambe, sebelumnya RW 2 kelurahan Ditotrunan, kemudian RW 5 yang kampung karamba. Jadi yang Lestari ini adalah yang ke-4 kali yang akan datang untuk kabupaten Lumajang”, jelas Hertutik.

Hertutik juga menyampaikan, bahwa sekarang ini menuju Proklim Lestari untuk desa Senduro. “Senduro adalah desa pendampingan, desa yang harus dibina adalah 10 desa. Jadi kita tahun ini, sejak 2018 sudah ada 51 lokasi yang tercantum di 18 kecamatan yang ada. Proklim ini bergerak di bidang Mitigasi Kebencanaan, Pelestarian Lingkungan, Pengelolaan Lingkungan, hal-hal seperti itu yang dibicarakan. Ada Ketahanan Pangan, dan juga Dukungan dari lintas sektor. Loading sektor DLH, tetapi kita membinanya semua sektor, ada kesehatan, ada DPKP, ada dinas Ketahanan pangan dan Pertanian, ada Kehutanan dan ada banyak OPD pengampu lainnya yang ikut membina di program kampung iklim ini”, pungkas Hertutik.

Harapan ke depan, Lumajang untuk Proklim tingkat nasional di tahun 2029 se-Indonesia harus ada 30 ribu Proklim di tingkat daerah yang harus mampu terwujud di masing-masing kabupaten/kota. Kabupaten Lumajang salah satu kabupaten penyumbang program kampung iklim diantara 30 ribu tersebut. (Jwo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close