Peristiwa

Gerdal Hama Tikus Kendalikan Populasi Tikus

LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Lumajang, Deddy Firmansyah, menghadiri kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Hama Tikus yang digelar di area pertanian desa Karanganom, kecamatan Pasrujambe, kabupaten Lumajang. Kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok tani setempat sebagai upaya untuk mengendalikan populasi hama tikus yang selama ini meresahkan petani dan mengancam produktivitas hasil pertanian, Rabu (25/06/2025).

Deddy Firmansyah hadir langsung di tengah para petani dan turut serta dalam proses pengendalian hama, yang dilakukan secara gotong royong. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan kekompakan para petani dalam menjaga lahan pertanian dari ancaman hama. “Kegiatan ini sangat positif dan harus terus didukung. Hama tikus memang menjadi salah satu ancaman serius bagi pertanian kita. Gerakan seperti ini menunjukkan bahwa para petani tidak tinggal diam dan pemerintah pun harus hadir untuk membantu solusi secara berkelanjutan”, ujar Deddy Firmansyah.

Ia juga menegaskan bahwa Komisi B DPRD Lumajang yang membidangi pertanian akan terus mendorong program-program pemberdayaan petani, termasuk bantuan sarana pengendalian hama dan pelatihan teknis. Sementara itu, Ketua Kelompok Tani desa Karanganom, Yulianto, menyampaikan bahwa serangan hama tikus telah menyebabkan kerugian cukup besar dalam beberapa musim tanam terakhir. Mereka berharap, dengan kehadiran DPRD dan dukungan dari dinas terkait, solusi jangka panjang bisa segera diwujudkan.

Ditambahkan ketua HKTI Muldoko kabupaten Lumajang, Iskhak Subagio SE, bahwa Gerdal hama tikus ini dilakukan dengan metode tradisional seperti pemasangan perangkap, pengasapan, dan pemusnahan sarang tikus secara serentak di areal persawahan. “Kami sangat apresiasi, kekompakan anggota kelompok tani, pihak desa, pihak kecamatan kunci sukses sebuah gerakan adalah kekompakan dan kolaborasi. Kontinuitas sebuah gerakan juga harus dijaga, karena populasi sepasang tikus dalam setahun perkembang biakannya menjadi 2.046 ekor”, ungkap Iskhak.

“Disamping itu, kebersihan pematang sawah juga harus dijaga. Kami menyarankan agar dilakukan bongkar pematang sawah, agar sarang tikus bisa dihancurkan dan tikus tidak kerasan lagi di area tersebut. Disamping itu, tanam serempak dengan mengatur pola tanam dan tata tanam mutlak dilakukan agar siklus pembiakan tikus dapat dikendalikan”, pungkas Iskhak.

Kegiatan ditutup dengan dialog antara petani dan Deddy Firmansyah yang membahas berbagai tantangan sektor pertanian, termasuk akses pupuk subsidi, irigasi, dan pemasaran hasil panen. Dan juga dilakukan penyerahan racun tikus kepada ketua kelompok tani. (Jwo)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close