Nekat Melintas di Jalan Banjarsari – Kedanyang, Truk Besar Terperosok, Warga Gresik Minta Diportal

Teks Foto : – Kondisi truk mogok karena terperosok jalan berlubang di jalan Raya Banjarsari – Kedanyang, Kabupaten Gresik,
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Truk besar masih saja nekat melintas di jalan Raya Banjarsari – Kedanyang, Kabupaten Gresik. Satu truk besar pun mengalami roda as patah, truk mogok di jalan alternatif penghubung Cerme dan Kebomas tersebut, pada Jumat (20/6/2025).
Kondisi tersebut memperparah, kondisi jalan yang juga rusak. Lubang menganga karena jalan dilintasi kendaraan besar, seperti truk. Padahal, sudah ada rambu larangan truk melintas. Masih saja nekat melanggar aturan.
Muh. Faris warga Padeg, Kecamatan Cerme yang setiap hari bekerja di dekat pelabuhan terganggu. Keberadaan truk besar yang nekat melintas membuat jalan cepat rusak. Apalagi di kanan kiri jalan adalah area persawahan.
“Penyebab macet ada truk mogok roda e terperosok ke lubang, harapan saya dipasang portal saja,” kata Faris, sapaan akrabnya.
Pria berusia 28 tahun ini setiap hari melintas di jalan Banjarsari – Kedanyang. Keberadaan jalan ini mempersingkat waktunya dari rumah menuju tempat kerjanya di pelabuhan Gresik.
“Jalannya bisa cepat rusak kalau truk besar melintas terus di sini,” kata dia lagi.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi pun juga menyoroti masih banyaknya truk yang nekat melintas di ruas jalan tersebut.
“Masih banyak truk besar yang melintas di ruas jalan Banjarsari-Kedanyang sangat disayangkan. Pertama, sudah ada rambu larangan untuk kendaraan besar truk maupun bus, kedua, kondisi jalan tidak memungkinkan karena beban jalan tidak mampu untuk menahan beban kendaraan besar berlebihan, akibatnya banyak jalan yang ambrol, mengalami penurunan dan juga yang mengakibatkan rusaknya jalan tersebut,” papar Hamdi, sapaan akrabnya.
Politisi PKB asal Menganti ini mengaku selalu menekankan kepada pemerintah daerah, untuk melakukan penanganan terkait jalan Banjarsari-Kedanyang tersebut.
“Memungkinan pelanggaran ini selalu terjadi, sopir tidak mengindahkan larangan, dilakukan pemortalan, portal, tujuannya untuk agar jalan tersebut bisa bertahan lama,” ucapnya.
Kemudian, Hamdi menyarankan pihak kepolisian untuk melakukan penilangan di sana. Menurutnya, sudah jelas ada rambu, dan dilarang kendaraan besar melintas. Tapi masih dilanggar oleh sopir truk.
“Kalau ini dilakukan, insya Allah tidak akan terjadi kendaraan besar terperosok atau apapun,” terangnya.
Kedepan, Hamdi berharap DPUTR Gresik ketika membangun jalan diperhatikan perencanaannya, diperhatikan pengawasannya, diperhatikan kualitas materialnya, sehingga hasil ke depan semakin baik.
“Kita sama-sama melakukan pengawasan baik di eksekutif maupun legislatif dan seluruh masyarakat karena pembangunan ini menggunakan pajak dari yang dibayarkan masyarakat. Jalan ini untuk kita semua, perlu kita awasi bersama-sama,” tutupnya. (Ono)