Langit Bumi Kandung Dohoagung Diserbu Puluhan Naga Raksasa
Teks foto ; layangan raksasa diatas Bumi kandung Dohoagung
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Puluhan layang-layang unik dengan berbagai bentuk mengudara dan menghiasi langit Bumi Kandung Dohoagung, kec.Balongpanggang, kab.Gresik, Jawa Timur.
Layang-layang tersebut diterbangkan dalam Festival Layang-layang Dohoagung 2022 yang digelar oleh tim Dohoagung bekerja sama dengan Talikama Jawa Timur di area persawahan, Desa Dohoagung, Kecamatan Balongpanggang, kab.Gresik. Festival tingkat lokal dan Nasional ini berlangsung selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu tanggal 24 – 25 September 2022
Selanjutnya Ketua Talikama Jawa Timur Adim mengatakan pihaknya terus berupaya melestarikan permainan tradisional, khususnya layang-layang melalui Festival Layang-layang Dohoagung 2022 ini di tingkat Lokal dan Nasional
Kegiatan festival ini diikuti sekitar kurang lebih 50 pegiat layang-layang dari beberapa wilayah antar provinsi dalam negeri dengan hadiah piala bergilir dan total puluhan juta.
Adapun layang layang dengan kategori Tradisional umum dan kategori tradisional Dohoagung, selanjutnya di susul dengan layang layang 2 dimensi, tren naga mini, tren kreasi, dan tema naga raksasa mulai dari ukuran diameter 50 keatas. Kelasnya ada 2 dimensi, 3 dimensi, tradisional, train naga dll.
Sementara Salah satu warga Dohoagung Saiful mengaku,” Festival ini akan menjadi ruang sekaligus tempat untuk ajang Silaturrahim antar provinsi dalam negri, khususnya para pegiat dan pecinta layang-layang, dalam merawat dan mengenalkan budaya asli daerah kepada generasi muda,” ucap saiful. Minggu (25/09/2022).
Masih upil panggilan akrab Saiful yang sering disapa ini mengatakan seiring derasnya arus teknologi dan informasi yang masuk sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat kita, lebih-lebih para pemuda kita saat ini.
Lanjut upil, “Untuk itu, kita semua harus mendukung setiap upaya untuk memperkuat dan mempertahankan kebudayaan yang kita miliki, tanpa kecuali dukungan kita untuk suksesnya festival layang-layang ini,” ujarnya.
Oleh karenanya, festival layang-layang ini, sebagai bentuk salah satu upaya untuk mengembangkan bakat, kreasi dan potensi generasi muda, serta untuk mengembangkan kecintaan dan sekaligus apresiasi bagi pecinta layang-layang.
Ia mengajak kepada semua masyarakat, agar bersama-sama tetap menjaga kelestarian layang-layang.
Sebab, festival layang-layang salah satu bentuk upaya meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap tradisi bermain layang-layang.
Ia berharap dengan adanya festival layang-layang bumi kandung Dohoagung yang memasuki di tahun keenam ini masyarakat yang berpartisipasi membudayakan permainan tersebut. Sehingga di tahun ke tujuh nantinya akan semakin banyak peminatnya.
Semoga di tahun yang akan datang kegiatan ini semakin lebih meriah, melalui Festival ini untuk memasyarakatkan olahraga khususnya olahraga layang-layang agar terus berkembang,” pungkasnya.
Warga pun tumpah ruah demi menyaksikan layang-layang unik dalam berbagai bentuk seperti gurita, naga, tokoh pewayangan, hingga naga raksasa dengan diameter 50 hingga 75 dengan sepanjang puluhan meter. Tak hanya itu, mereka juga berkesempatan untuk berfoto bersama peserta festival.
Adapun pemenang juara umum ke 3 di raih oleh Febrian Aria Pratama dengan nomor peserta 901 dari Sukoharjo, juara kedua diraih oleh Jati Mas Wawan dengan nomer peserta 908 Sekar Wangi Jogjakarta, juara pertama di raih oleh Subianto dengan nomer peserta 904 dari Bojonegoro.(tyo)