Petani Gresik Selatan Wadul Kepada Wakil Ketua DPRD Dari Gerindra Nur Saidah
Teks foto : Wakil Ketua DPRD Gresik Hj. Nur Saidah di tengah Sawah menyapa petani yang sedang bekerja
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Para petani di Gresik Selatan mengeluhkan, hampir tiap tahun terjadi persoalan kelangkaam pupuk dan banjir karena luapan Sungai Kali Lamong. Terlebih di wilayah Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang.
“Gimana tidak binggung sebab kita sudah menanam padi untuk yang kedua kalinya tapi pupuknya belum ada. Adapun kalau beli pupuk diluar harganya mahal. Untuk itu kami berharap kepada pemerintah untuk pupuk ini agar tidak dipersulit, supaya petani kedepan tidak gagal panen,” ujar Suparto petani asal Desa Deliksumber, Kecamatan Benjeng saat ditemui di sawahnya, Minggu (27/3/2022) siang.
Keluhan ini mendapat respon dari wakil rakyat yang menjabat Wakil Ketua DPRD Gresik, Hj. Nur Saidah turun langsung ke sawah petani untuk mendengarkan keluhan mereka terkait kelangkaan pupuk juga banjir terdampak Sungai Kalilamong, Selain itu lanjut Suparto, sebetulnya tidak hanya Pupuk saja, namun masalah kali Lamong juga sangat berpengaruh besar, karena dari luapan sungai kali Lamong dapat mengakibatkan banjir.
“Untuk itu kami berharap agar nantinya segera terealisasi penanganan konkret sungai Kalilamong. Biar nanti airnya tidak menggenangi persawahan juga tidak masuk ke pemukiman atau rumah warga,” lanjutnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Gresik Hj. Nur Saidah menangapi kalau persoalan pupuk tersebut sudah beberapa kali sudah dirapatkan di Dinas terkait, memang hal itu kondisi tahunan.
“Tapi kita mencoba memperbaiki sistem dimana kemarin Dinas Pertanian ada perwakilan dari DPR juga menyampaikan keluhannya ke provinsi terkait dengan LDKK, ya memang tidak sesuai dengan target yang dibutuhkan di lapangan, terutama bagi petani tambak itu memang tidak ada jatahnya, sehingga itu menimbulkan ketimpangan pupuk,” ujar Nur Saidah.
Selain itu lanjut Nur Saidah jika petani pun juga bisa ambil dari jatahnya yang dari sawah, tapi masih ada kesenjangan antara petani padi dengan tambak, sama-sama petaninya dan itu salah satu juga faktor penyebab juga terkait dengan pendataan RDKK yang tidak seimbang.
“Khususnya yang tambak itu tidak ada alokasinya pupuk sehingga juga menyebabkan jatah dari petani padi itu juga bisa pindah tangan ke yang lainnya ini kan problem harus dicarikan solusi bersama,” lanjutnya.
Sekretaris DPC Gerindra Gresik ini mengakui bahwa penyelesaiannya adalah kewenangan provinsi, jadi dinas terkait sudah melakukan komunikasi dengan provinsi. Provinsi sendiri pun tidak bisa berbuat banyak, apa lagi kabupaten.
“Saya rasa ini tidak terjadi di Gresik saja semua kabupaten lainnya juga. Tapi Insya Allah mungkin sudah ada perubahan walaupun tidak besar, ” imbuhnya.
Sementara terkait Sungai Kali Lamong yang menyebabkan banjir Nur Saidah menjelaskan sudah mendengar, bahwa Provinsi Jawa Timur wes menyiapkan Rp. 100 milyar. Selain itu juga di APBD telah disediakan, baik untuk pembebasan lahan kali lamong dan juga infrastruktur lainnya.
“Mudah-mudahan nantinya itu bisa menjadikan penanganan banjir kali lamong, misal salah satunya juga untuk perbaikan di depan Kecamatan Benjeng nantinya itu semuanya dipasang Box Culvert, agar tidak terjadi banjir karena fungsinya untuk saluran air supaya tidak menggenang jalan dan banjir,” pungkasnya. (ADV/Lono)