Peristiwa

Dugaan Pemukulan Murid Oleh Oknum Guru Berlanjut Ke Jalur Hukum

Teks foto AKP Sudaryanto kasat reskrim Polres Sampang

SAMPANG,DORRONLINENEWS.com-Kasus pemukulan siswa SMP Negeri I Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur oleh gurunya berbuntut panjang.

Pasalnya,para orang tua yang tidak terima pemukulan tersebut,resmi melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres setempat pada Jumat (10/09/2021) sekitar pukul 20.00 WIB.

Informasi di dapat,mereka mengadukan oknum guru yang berinisial AW (40) karena diduga telah memukul AD (12), NM (12) dan KR (13) saat sedang berada di ruang kelas pada Kamis (08/09/2021) sekitar pukul 08.45 WIB.

Fitriyah Laili (36) salah seorang pelapor mengatakan,tindakan itu sangat berlebihan sehingga para orang tua siswa mengambil langkah lewat jalur hukum jelasnya.

“karna kami ini tidak terima anak kami dipukul,apalagi anak kami seorang perempuan,tidak hanya di pukul saja tapi juga dijemur,” ungkap Fitri, Sabtu (11/09/2021).

Perempuan asal Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong ini juga menuturkan pelaku pemukulan diduga oknum guru mapel PPKN,dan saat kejadian,para siswa kelas VII sedang mengikuti proses belajar mengajar, termasuk anaknya.

Jelasnya,anak sulungnya mengaku dipukul menggunakan balok kayu hingga mengenai bagian kepala putrinya,hal serupa diduga dialami beberapa siswa lainnya,terduga pelaku memukul para siswa secara bergantian.

“Yang dipukul oknum guru itu sekitar 10 anak,termasuk anak saya,kesalahannya saya kurang tahu,yang pasti sewaktu proses belajar mengajar didalam kelas,” ungkapnya.

Setelah insiden pemukulan tersebut, lanjut Fitri,anaknya masih sempat sekolah satu hari,sehari kemudian, Sabtu (11/09) anaknya tidak masuk sekolah karena merasa pusing-pusing.

“Setelah aksi kekerasan itu,anak saya sering mengeluh sakit kepala,sekarang dia trauma dan enggan untuk masuk ke sekolah,” ucapnya.

Sebelum mengadu ke aparat hukum, Fitri mengaku jika suaminya datang ke SMPN I Camplong untuk meminta penjelasan kepada terduga pelaku inisial AW. Namun, hanya ditemui oleh kepala sekolah, sehingga dirinya menempuh jalur hukum.

Fitri melaporkan kasus kekerasan yang diduga menimpa putrinya bersama dua orang tua siswa lainnya serta para korban,bahkan dirinya mengaku telah menyampaikan kronologi dugaan pemukulan kepada petugas.

Di lansir dari laman salah satu media Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sudaryanto mengaku pihaknya telah menerima laporan itu.

“Senin kami akan melakukan pemanggilan”ucap Kasat Reskrim singkat.(awa)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close