Nelayan Bawean Titip Ke Qosim-Alif Program Peningkatan Produktifitas
Teks foto : dr.Aslucul Alif bersama masyarakat nelayan di Bawean
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM – Masyarakat nelayan di Pulau Bawean menitipkan program peningkatan produksi dan pengelolaan hasil tangkap kepada pasangan Qosim-Alif. Atas harapan ini, Dokter Alif, Calon Wakil Bupati (Cawabup) pasangan QA berjanji akan segera menyusun program prioritas peningkatan perkeonomian para nelayan di Pulau Bawean usai dilantik jadi bupati dan wabup Gresik mendatang.
Ketua Relawan Bawean Bersatu ( RBB ) Kecamatan Tambak Pulau Bawean Masyuri mengatakan, pihaknya beberapa kali mendapat kunjungan kelompok nelayan di Kecamatan Tambak. Mereka menginginkan Qosim-Alif memimpin Kabupaten Gresik periode 2020-2025. Alasannya, Pak Qosim selama menjadi wakil bupati mendampingi Bupati Sambari 2010-2020 memperhatikan warga Bawean.
“Bagi warga Bawean, Pak Qosim adalah bukti atas program kerja peningkatan perkonomian warga Bawean selama 10 tahun terakhir. Tidak hanya di bidang pembangunan fisik saja, namun juga membangun sumber daya manusia. Para nelayan merasakan dampak pembangunan selama 10 tahun terakhir. Untuk itu, nelayan Bawean menitipkan harapan kepada Pak Qosim dan Dokter Alif untuk membuat program peningkatan kesejahteraan nelayan di Bawean,” kata Masyuri.
Dikatakan, pihaknya terus bergerak menyakinkan pemilih dengan berbagai program QA baik kepada nelayan tradisional, berbagai kelompok masyarakat pesisir, petani dan pemuda. “Hal ini semata-mata hanya untuk memberikan harapan demi kebaikkan masyarakat Bawean,” harapnya.
Masyuri bertekad besar atas keyakinan dan kesungguhan perjuangan untuk masyarakat Bawean memenangkan QA di Bawean. “Kami relawan terus turun kesemua lapisan pemilih. Kami berkeyakinan dengan program rasional QA akan menghantar beliau menang di Pilbup Gresik,” ujar dia.
Keinginan itu menjadi utang yang segera direalisasikan oleh Calon Wakil Bupati Gresik, Dokter Alif. Dia menyampaikan programnya kepada para nelayan tradisional di Pulau Bawean dibekali kemampuan untuk mengelolah ikan sebagai ketahanan pangan dan kesejahteraan para nelayan.
“Membuka kembali Perikanan sebagai wadah tempat penampungan hasil para nelayan seluruh Bawean, khusunya kepada para nelayan tradisinal, agar nelayan bisa sejahtera dan ikan tangkapannya langsung laku dengan harga stabil,” ungkapnya saat berkunjung ke Pulau Bawean.
Dokter Alif juga mendengarkan persoalan yang dialami oleh para nelayan di Pulau Bawean. Di antaranya, persoalan jaring cantrang oleh nelayan luar Pulau Bawean yang sering beroperasi menangkap ikan diperairan Bawean. “Ini harus diperhatikan dengan betul memperhatikan nelayan tradisional di pulau bawean, dan nelayan nantinya akan dibekali pelatihan center produk pengolahan perikanan di Bawean,” ujarnya, Minggu (4/10/2020). (Lono)