Pemdes Dungus Gresik, Buka Akses ke Lahan Produktif Bangun Jalan Usaha Tani Secara Swakelola

GTESIK, DORRONLINENEWS.COM – Memasuki musim tanam dan mempermudah akses jalan pertanian warganya yang sebagian besar mata pencahariannya bergantung dari hasil pertanian, Pemerintah Desa (Pemdes) Dungus Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik, Jawa Timur terus berupaya memperbaiki sejumlah fasilitas infrastruktur penunjang pertanian.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan Pemdes Dungus Kecamatan Cerme Gresik yakni membangun akses Jalan Usaha Tani (JUT). Selain sebagai sarana dan prasarana perekonomian warga, Hal ini juga selaras dengan Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto yakni program Swasembada Pangan Nasional.
Untuk tahun anggaran 2025 ini terdapat dua pengerjaan JUT yang kali ini difokuskan di dusun Kendal yang merupakan salah satu wilayah akses menuju lahan pertanian warga. Ditahun sebelumnya JUT juga telah dibangun di dusun Dungus kidul.
Adapun dua pengerjaan JUT yang bersumber dari Dana Desa tersebut yakni yang pertama sepanjang 77 meter dan lebar 2,2 meter dengan ketinggian 0,25 centimeter berupa peninggian jalan dan pavingisasi senilai Rp 80.400.000 juta.
Kedua pengerjaan JUT dilokasi yang tidak jauh dari sebelumnya dengan panjang 50 meter dan Lebar 2.5 meter dengan ketinggian antara 30 hingga 40 centimeter senilai Rp. 34.600.000 juta berupa pengerasan dan pavingisasi.
“Alhamdulillah, pembangunan JUT yang dilakukan secara swakelola yang dimulai sejak awal bulan Mei ini telah tuntas dan kini telah dapat digunakan warga untuk beraktivitas ke ladang maupun sawah mereka,” ujar Didik Kasiyanto, Kepala Desa Dungus, Kamis (19/06/2025).
Lebih lanjut, Didik mengungkapkan, sebelum dilakukan pengerasan dan pavingisasi, kondisi jalan tersebut becek apalagi dimusim hujan. Namun kini, tidak hanya motor namun juga bisa dilewati mobil warga yang akan mengangkut hasil pertanian langsung dari ladang maupun sawah mereka.
“ Pengerjaannya kami lakukan secara swakelola dengan melibatkan pemuda dan warga desa setempat yang menganggur sebagai pekerja untuk membantu tukang bangunan yang juga warga desa setempat, ” ungkap Didik.
Didik menyebut ditengah proses pengerjaan pihaknya sempat terkendala kondisi cuaca yang masih kerap turun hujan lebat. Bahkan sejumlah ruas jalan poros desa Dungus terendam banjir akibat luapan kali lamong diawal bulan Juni lalu sehingga menghambat aktivitas angkutan material.
“Agar pengerjaan tepat waktu sesuai RAB, para pekerja kami berlakukan kerja lembur, Alhamdulillah, kini tuntas sesuai yang direncanakan,” tandas Didik.
Pembangunan Jalan Usaha Tani, imbuh Didik, merupakan salah satu penguatan ketahanan pangan. Sehingga mobilitas para petani terutama dalam mengangkut hasil panen semakin lancar.
Melalui pembangunan JUT ini, diharapkan para petani lebih produktif dalam mengoptimalkan potensi dan distribusi hasil pertanian yang ujungnya semakin meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Harapan kami, ini akan lebih memudahkan akses petani untuk mengangkut hasil padi lebih cepat dan efisien dan tentunya kesejahteraan petani semakin meningkat,” pungkas Didik.(Ono)