Upacara Bendera dan Lomba Tumpeng Meriahkan Hardiknas 2025 di Desa Berwawasan Pendidikan Betoyokauman Gresik

Teks foto: Upacara bendera memperingati Hardiknas 2025 di Desa Berwawasan Pendidikan Betoyokauman Gresik.(Ono)
GRESIK, DORRONLINENEWS.COM– Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Desa Betoyokauman, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik menggelar upacara bendera dan lomba tumpeng. Kegiatan yang diikuti ratusan peserta tersebut berlangsung penuh khidmat di halaman gedung Lembaga Pendidikan Ma’arif Yayasan Al Hidayah.
Rangkaian acara upacara bendera dan lomba tumpeng tersebut Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Manyar Achmad Fachri, jajaran Forkopimcam meliputi Polsek dan Koramil Manyar, jajaran perangkat dan BPD Desa Betoyo Kauman, kader PKK, tokoh masyarakat, karang taruna, para guru serta siswa-siswi.
Sekretaris Kecamatan Manyar Achmad Fachri mengatakan, peringatan Hardiknas menjadi momentum refleksi nilai-nilai pendidikan dengan kultur agama di tengah masyarakat. Jika dia unsur tersebut disatukan, maka akan membentuk moralitas dan etika yang baik bagi seluruh masyarakat.
“Nah kebetulan Desa Betoyo ini mayoritas masyarakatnya adalah alumni santri, maka sangat mudah memadukan nilai-nilai pendidikan dengan kultur agama, dua-duanya yang diutamakan adalah etika. Maka bangsa yang memiliki etika yang bagus, akan menjadi bagus,” kata Fachri, Jum’at (2/5/2025).
Ia lantas membeberkan empat butir konsep besar dalam dunia pendidikan yang telah diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yakni etika, pola fikir, wirausaha, dan olahraga. Keempat butir konsep tersebut selaras dengan nilai-nilai yang ada dalam pendidikan agama.
“Maka ketika kita bisa memadukan dia konsep tersebut, Insya Allah akan menjadi Baldatu Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur,’ terangnya.
Sementara Kepala Desa Betoyokauman Muhammad Ali Mansyur menuturkan bahwa Betoyokauman menyandang predikat desa berwawasan pendidikan dan menjadi desa satu-satunya di Kecamatan Manyar yang melaksanakan upacara bendera pada momentum Hardiknas setiap tahun.
“Jadi setiap tahun kita rutin merayakan Hardiknas, sudah berjalan puluhan tahun, peringatan intinya upacara bendera. Kemudian dilanjut perlombaan. Tahun ini kebetulan kita adakan lomba tumpeng,” ucapnya.
Mansyur menyebut, total ada tujuh tumpeng yang dilombakan. Tumpeng-tumpeng tersebut merupakan hasil karya ibu-ibu dari masing-masing RT, selanjutnya dibawa ke kantor balai desa untuk dilakukan penilaian. Pemenang lomba akan mendapatkan hadiah dari Pemerintah Desa (Pemdes) Betoyokauman.
“Ada 7 tumpeng dari masing-masing RT. Pemenang diambil peringkat 123 dan mendapat hadiah,” jelasnya.
Pihaknya bersyukur kegiatan ini selalu mendapat antusias dari masyarakat setiap tahun. Pemdes Betoyokauman berharap peringatan Hardiknas ini bisa terus dilestarikan dari generasi ke generasi.(Ono)