Peristiwa

Ribuan Muslimat Hadiri Pengajian Rutin PAC Muslimat NU Balongpanggang Di Ranting Muslimat NU Kalipang, Wahas

GRESIK, DORRONLINENEWS. COM – Ribuan Muslimat dan Fatayat banjiri Dusun Kalipang, Desa Wahas Guna mengikuti Pengajian Rutin PAC NU Balonglanggang di Ranting NU Kalipang dengan menghadirkan K.H. Abdul Jalil Umat dari Lamongan. Minggu, (11/05/2025)

Acara di dahului pembacaan ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muslimat dan Fatayat dan di hadiri oleh Muspika Balongpanggang, Ketua Tanfid dan Syuriah NU, Banser dan Kepala desa dan perangkat serta Tomas dan Toga.

Ketua ranting Muslimat NU Kalipang dalam sambutannya mengucapkan Terima kasih kepada Muspika dan Segenap Pengurus MWC NU Balonglanggang dan Juga pengurus PAC Muslimat NU Balongpanggang atas kehadirannya di ranting Kalipang.

Saya selaku tuan rumah berharap kepada PAC Muslimat atas petunjuk dan arahannya sehingga acara ini dapat berjalan lancar seperti saat ini.

Dan tak lupa menyampaikan Terima kasih kepada seluruh masyarakat Dusun Kalipang yang sudah membantu kami baik berupa tenaga maupun berupa finansial.

“Kami tidak bisa membalas apa apa hanya Allah SWT mencatat sebagai amal baik”. Tuturnya.

“Dan kepada Muslimat dan Fatayat yang hadir disini jika ada pasugatan dan tempat yang kurang enak saya mohon maaf yang sebesar-besarnya”. Pintanya.

Kepala desa Wahas H. Maskur mengapresiasi kegiatan pengajian rutin yang diselenggarakan oleh PAC Muslimat NU. Karena dengan pengajian ini dapat memupuk tapi kebersamaan dan menambah syiar dan membuat NU semakin solid kedepannya.

Sedangkan Ketua PAC Muslimat NU Baongapnggang Lilis Zuliani dalam arahannya mengucapkan terima kasih kepada ranting NU Kalipang yang bersedia ketempatan dalam pengajian Rutin kali ini.

“Untuk itu PAC Muslimat Balongpanggang belum bisa berbuat banyak hanya semoga Allah SWT Mencatatnya sebagai Amal Baik”. Katanya.

Muslimat yang berbahagia berdasarkan hasil konggres Muslimat NU Muslimat NU
Kongres XVIII Muslimat NU yang berlangsung selama 10 Februari hingga 15 Februari 2025 di Surabaya ini mengusung tema “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian dan Meneguhkan Peradaban”.

Pada Kongres ke-XVIII Muslimat NU akan meluncurkan tiga program nasional, yakni Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), relevansi adanya program ini sebagai Muslimat hendaknya melihat kiri dan kanan kepada orang yang membutuhkan pertolongan.

Kalau kita tidak bisa menolong dengan materi kita tunjukan langkah yang harus diambil untuk mengurangi kemiskinan.

Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan) eksistensi bagi Muslimat hendaknya bisa memberi contoh kepada sekitar kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Seperti pagi ini kita disediakan bak sampah dan plastik untuk membuang sampah.

“Kita mendatangi pengajian rutin datang bersih pulang juga harus bersih”. Tegasnya.

Mustika Segar (Muslimat Cantik Sehat dan bugar) sebagai Muslimat diharuskan sehat dan segar kalau kita sehat mencari rejeki yah lancar.

‘Kalau kita sakit tak ada apa apanya kita tidak bisa berbuat banyak, untuk itu kita harus bersyukur diberi kesehatan yang nikmat bagi kita”. Tuturnya.

Sedangkan Ketua MWC NU Balongpanggang H. Mahmud dalam arahannya mengucapkan Terima kasih kepada Ketua PAC Muslimat NU Balongpanggang yang secara periodik bisa melaksanakan pengajian rutin seperti yang ada pada saat ini di Ranting NU Kalipang.

Mudah mudahan acara seperti ini terus di galakkan sehingga menambah semangat siar NU di kecamatan Balonglanggang.

Ada 2 Program MWC NU diantaranya adalah untuk santunan Anak Yatim Piatu dimulai umur 1 sampai 17 tahun oleh kementerian sosial untuk itu saya mohon kepada Muslimat, yang ada tetangganya ada yatim seterah untuk di daftarkan.

Persyaratannya Akte Kelahiran, Akte Kematian orang tua, KK dan KTP Wali.

Sedang untuk LAZISNU berjalan dengan baik, namun sampai saat ini masih banyak peminjamannya dari pada yang menabung.

“Untuk itu kami mohon para Muslimat dan Fatayat yang ada rejeki tolong tabunglah uang nya di Koperasi kami, dengan tabungan saudara bisa untuk menolong sudara kita”. Pintanya.

Acarah ditutup dengan Tausiyah KH Abdul Jalil Umar dari Lamongan. (Ono)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close