Air PDAM Mampet, Karena Kurang Bayar Warga Kalipadang Demo Meminta Pembaca Meter Di Pecat

GRESIK, DORRONLINENEWS.COM –
Gegara satu minggu tidak mandi, puluhan warga geruduk Kantor Desa untuk meminta pertanggungjawaban Abdul Jalil petugas Chaker PDAM di Desa Kalipadang, Desa Kecamatan Benjeng yang dianggap tidak transparan kepada desa. Senin, (28/04/2025)
Mereka geruduk lantaran uang yang di bawah oleh Abdul Jalil untuk air PDAM tidak di bayarkan ke PDAM, sehingga PDAM untuk warga di Putus.
Dalam aksinya, yang di dominan oleh mak mak mereka minta agar segera ada solusi dari P. Kades.
Perwakilan warga yang Cak Di menjelaskan dalam beberapa bulan terakhir, air bersih dari PDAM mampet. Tak heran banyak orang mengalami kepet atau tidak bisa mandi .
Kondisi tersebut membuat warga resah karena tidak ada air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak. Padahal selama ini warga rutin membayar tagihan bulanan. Katanya.
“Sehingga warga resah. Utamanya ibu-ibu mau masak gak ada air, mandi gak ada air. Maka dari itu hari ini kita sepakat untuk berdemo,” ujarnya.
Dalam aksi demo, warga menuntut agar nantinya air PDAM di hidupkan kembali
aliran air PDAM
ke rumah-rumah warga siang dan malam. Serta Abdul Jalil di turunkan diberhentikan Chaker tidak menarik lagi kepada warga, karena beliau tidak transparan.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Desa (Kades) Kalipadang Candra menjelaskan, Kedepan akan segera kita evaluasi, kalau memang Pak Abdul Jalil tidak di kehendaki oleh masyarakat, secepatnya akan kita ganti, sebab banyak dari masyarakat yang mau untuk menarik iuran ke pelanggan. Apa lagi mereka di gaji sekitar 1.5 juta.
Perlu di ketahui, bahwa setiap desa memberikan tombokan umum sendiri Pemdes Kalipadang di bulan Januari menanggulangi pembayaran sekitar Rp. 10 juta, bulan Februari kerugian sekitar Rp. 8 juta, Maret Rp. 5 juta dan bulan April sendiri Pemdes menalangi Rp. 12 juta lebih. Tambahnya. (Ono)