Peristiwa

Kepala Dinas Pertanian Jombang M. Roni “Mengapresiasi Agar Kasus Tersebut Ditindak Lanjuti”

JOMBANG, DORRONLINENEWS.COM – Ketua UPKK (Sekdes) Diduga “Otak” Penggelapan Bantuan Sapi Desa Banjardowo, bahkan beberapa oknum pejabat desa setempat diduga terlibat.

Bantuan progam UPPO (Unit Pengelolaan Pupuk Organik) untuk masyarakat khususnya kelompok tani penerima manfaat terindikasi di sunat oleh salah satu oknum perangkat Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh. Bantuan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian tahun 2020 melalui jalur aspirasi masyarakat meliputi kandang ternak, rumah kompos dan bak fermentasi, ternak, alat pencacah bahan pupuk organik (APPO) dan kendaraan roda tiga di berikan ke Poktan Desa Banjardowo Kecamatan Kabuh di duga kuat “d”, dugaannya beberapa oknum desa terlibat, terutama Ketua UPKK (Sekdes) diduga kuat sebagai “Otak” penggelapan sapi bantuan UPPO tahun 2020.

Pada program bantuan UPPO tersebut diduga telah di salah gunakan oleh penerima yaitu Poktan. Tapi kali ini Poktan mengelak atas tuduhan tersebut, karena disini Poktan hanya sebagai penerima bukan sebagai pengelola

Saat tim media mendapatkan laporan dari warga desa setempat mengatakan “pada tahun 2020 desa saya mendapatkan bantuan program UPPO (unit pengelola pupuk organik) senilai 200 juta, dengan perincian untuk di belikan sapi 8 ekor dengan biaya 160 juta sedangkan 40 juta buat bangun kandang, kini kandang tersebut berubah jadi gudang tembakau, dan warga setempat juga merasa kecewa karena bantuan untuk desa nya di embat” terangnya

“Waktu itu memang di belikan sapi dan di bangunkan kandangnya, tidak sampai satu tahun sapi tersebut informasinya mati semua dan kandang sapinya di sewakan buat gudang tembakau” ungkapnya

Untuk mencoba menelusuri kebenaran dari informasi tersebut, tim media turun ke lapangan guna melakukan investigasi, dengan mendatangi kantor desa, tapi kepala desa sedang tidak ada di tempat.

Kemudian pada hari jum’at (13/12/24) tim media datang ke Kecamatan Kabuh guna bertemu camat dan membahas perihal tersebut, setelah ngobrol banyak akhirnya camat mempertemukan tim media dengan Agus Mariadi selaku Poktan dan selaku penerima bantuan tersebut.

Waktu di konfirmasi tim media, Agus Mariadi mengatakan “saya hanya di buat nama saja, selanjutnya Sekdes yang mengelolah semuanya, karena Sekdes menjabat UPKK (unit pengelola keuangan kelompok) bahkan saya siap bersaksi dan di pertemukan dengan Sekdes untuk di mintai keterangan, bahkan saya siap apabila nanti di mintahi keterangan oleh APH ( Aparat Penegak Hukum)”. Tegasnya.

Sementara itu Ahmad Saifudin selaku Sekdes dan menjabat sebagai UPKK saat di temui tim media membenarkan kalau kandang tersebut di sewakan buat gudang tembakau.

Totok Agus Hariyanto selaku ketua DPD MIO (Media Independen Online) Jombang menyayangkan atas kejadian tersebut, dengan melihat kronologi kejadian, disini kita melihat, ada dugaan kuat ini ada unsur konspirasi jahat untuk melakukan tindakan korupsi yang di bantu oleh oknum dinas Jombang juga yang terkait penanganan bantuan sapi tersebut. Sekarang warga setempat sudah tahu semua atas kejadian yang melukainya, karena merasa di rugikan oleh oknum oknum yang menduduki di pemerintahan desanya. Bahkan ini jelas perbuatan melawan hukum, dan warga berharap pihak APH turun untuk menghukum oknum oknum yang merugikan masyarakat tani setempat. Oleh karena itu warga berharap mereka yang terlibat supaya di hukum ” ujar warga setempat yang tidak mau namanya di sebutkan.

Bahkan informasi yang di terima, ada beberapa warga yang mengatakan, di duga bantuan sapi itu di buat bancak’an oleh oknum oknum pejabat pemerintahan desa setempat, bahkan hasil dari penjualan sapi bantuan tersebut, ada orang Jombang yang turut bagian, entah itu siapa, saat ini kami masih melakukan investigasi lebih lanjut “. Ujarnya

Perlu diketahui, bantuan UPPO tidak lain untuk meningkatkan taraf hidup petani atau kelompok tani ternak beserta anggotanya, serta menanggulangi permasalahan pertanian yang ada di Desa Banjardowo Kecamatan Kabuh.

Totok “Bidik” Agus Hariyanto “Kepala Dinas Pertanian Jombang Mohammad Roni mengatakan “Merasa prihatin dengan kejadian tersebut, dan mengaspreasi agar di tindak lanjuti. Warga juga berharap supaya Aparat Penegak Hukum ( APH) untuk menindaklanjut, karena bantuan sapi tersebut menggunakan uang negara”. Katanya.

Agar warga setempat merasa legah, mereka meminta kasus tersebut supaya di bawah ke meja hijau, dan mereka- mereka yang harus di mintahi keterangan dan harus di periksa untuk di mintahi keterangan diantaranya, Rahardian Firmansyah sebagai Kepala desa Banjardowo (pemangku wilayah desa setempat) , Ahmad Saifuddin Sekdes (Carik) Banjardowo sebagai UPKK, Bagio Ketua Gapoktan, Ketua Poktan Agus Mariadi dan Ketua BPD maupun pengurusnya. Karena menurut desas desus dari mulut warga Desa Banjardowo, hampir beberapa oknum pejabat pemerintahan desa setempat diduga mendapat bagian dari uang haram yang di sunat dari bantuan Sapi UPPO dari Sekdes Desa Banjardowo. Jelas Totok. (Bersambung) (Pras)

Komentar

Berita Terkait

Back to top button
Close