BPOM Jember Gelar Monev Program Keterpaduan Keamanan Pangan Tahun 2024
LUMAJANG,DORRONLINENEWS.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jember mengadakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait Program Keterpaduan Keamanan Pangan Tahun 2024 di Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program dalam menjaga kualitas serta keamanan pangan yang beredar di masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung melibatkan berbagai pihak, hadir dalam acara tersebut Pj bupati Lumajang Indah Wahyuni (Yuyun), termasuk instansi pemerintah daerah, dinas kesehatan, dinas perdagangan, serta pelaku usaha pangan di Lumajang. Kegiatan Monev ini menjadi bagian dari upaya BPOM Jember dalam mengoptimalkan pemantauan dan pengawasan terhadap produk pangan, guna melindungi masyarakat dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pangan yang tidak memenuhi standar keamanan.
Dikatakan Indah Wahyuni, bahwa ketahanan pangan di Lumajang dalam posisi aman. “Tidak hanya ketahanan pangan tetapi juga keamanan pangan, karena kita harus memikirkan keluarga kita terkait dengan makanan sehat, makanan yang bergizi, sehingga akhirnya bisa tercukupi makanan yang bergizi. Hasilnya juga stunting berkurang, akhirnya juga kecerdasan dari generasi-generasi muda kita itu bisa lebih diandalkan. Pada pagi hari ini kita bersama-sama Balai POM Jember untuk bisa mengkomunikasikan atau memberikan pencerahan terkait dengan keamanan pangan”, ujar Yuyun, Kamis (21/11/2024) di Kafe Alka Lumajang.
“Keamanan pangan misalnya, kadar yodiumnya cukup, bebas dari borax, bebas dari pewarna-pewarna (Bahan Kimia). Karena anak-anak kecil biasanya njajan sembarangan, nah ini yang perlu kita edukasi. Sekarang yang kita kumpulkan adalah para guru, para kader, juga para pelaku usaha di pasar Klojen, dan ini desanya adalah desa Kutorenon, kecamatan Sukodono. Dari ini kalau sudah bergerak kita jalan, menjadi percontohan desa-desa yang lain, pasar-pasar yang lain dan sekolah-sekolah yang lain. Ini juga mendukung program Presiden Prabowo, dalam hal ini program makan bergizi gratis”, ungkap Yuyun, saat diwawancarai awak media.
Kepala BPOM Jember, Eko Agus Budi Darmawan kepada awak media menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai sektor dalam memastikan keberhasilan program ini. “Kami memilih kabupaten Lumajang ini sebagai kabupaten yang pertama, kami ajak bekerjasama. Kegiatan ini sudah berjalan hampir 1 tahun, ini meliputi sekolah, pasar serta desa. Pasarnya di Klojen, desanya Kutorenon, kalau sekolahan ada 6 sekolah, SMP, SMA, SMK. Pertama kita ngobrol, diskusi sama OPD-OPD terkait kemudian kami lakukan Bimtek. Bimtek sama petugas-petugas, kader dari masing-masing unsur, sekolah, pasar, desa. Kami survei, kami datangi dan melakukan pengawasan di pasar-pasar”, terang Eko.
“Kami sampling, kami uji juga makanan-makanan yang di pasar itu. Di sekolah juga sama seperti itu, kemudian di desa juga sama. Masing-masing komunitas kami berikan pelatihan, kami bekali, kami berikan peralatan untuk bisa menguji sendiri. Ini kegiatan Badan POM, awal ini kabupaten Lumajang yang pertama. Harapannya kegiatan ini saling menyebarkan lagi”, pungkas Eko.
Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Harapannya dengan adanya program keterpaduan ini, seluruh pihak terkait dapat bekerja sama lebih erat untuk memastikan bahwa pangan yang sampai ke konsumen aman dan berkualitas. Program Keterpaduan Keamanan Pangan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan pangan, serta mendorong pelaku usaha untuk memproduksi dan menjual pangan yang aman, sehat, dan berkualitas.
Dengan adanya kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini, BPOM Jember berharap agar seluruh stakeholder dapat terus meningkatkan komitmennya dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat. (Jwo)